Page 25 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 25

Kitab Manawa   Dharmasatra, II.10 menjelaskan bahwa;   sesungguhnya   Sruti
               adalah Weda   demikian pula  Smrti  itu adalah dharmasastra, keduanya  tidak
               boleh diragukan kebenarannya    dalam  hal  apapun yang karena   keduanya
               adalah kitab suci yang menjadi sumber dari Agama Hindu ”Dharma”.  Sruti
               dan Smrti  adalah sumber hukum    Hindu, dan merupakan dasar utama    yang
               kebenarannya tidak boleh dibantah. Kedudukan Menawa Dharmasastra II.10
               dan 6, merupakan dasar yang patut dipegang teguh dalam hal kemungkinan
               timbulnya  perbedaan pengertian mengenai   penafsiran hukum  yang terdapat
               di  dalam  berbagai  kitab agama, maka   yang pertama   lebih penting dari
               yang berikutnya. Ketentuan ini  ditegaskan lebih lanjut  di  dalam  Manawa
               Dharmasastra, II.14, sebagai berikut.
               ”Sruti dvaidhaý tu yastra syàt

               tatra dharmàvubhau småtau,
               Ubhàvapi hi tau dharmau

               samyag uktau maniûibhiá.
               Terjemahan:

               Bila  dua  dari  kitab Sruti  bertentangan satu dengan yang lainnya, keduanya
               diterima sebagai hukum karena keduanya telah diterima oleh orang-orang suci
               sebagai hukum (Manawa Dharmasastra, II. 14).


               Dari ketentuan ini maka tidak ada ketentuan yang membenarkan adanya sloka
               yang satu harus dihapus oleh sloka yang lain, melainkan keduanya haruslah
               diterima  sebagai  hukum. Di  samping sloka-sloka  itu masih ada  sloka-sloka
               lainnya yang penting pula artinya di dalam memberi definisi tentang pengertian
               sumber hukum itu, yaitu Menawa Dharmasastra, yang lengkapnya berbunyi
               sebagai berikut.
               ”Vedaá Smrtiá sadàcaraá
                svasya ca priyam àtmanaá,

               etac catur vidhaý pràhuá

               sàkûàd dharmasya laksanam.
               Terjemahan:
               Pustaka  suci  Weda, adat  istiadat  luhur, tata  cara  kehidupan orang suci  serta
               kepuasan diri sendiri, dikatakan sebagai dasar empat jalan untuk merumuskan
               kebajikan (dharma) yang positif (Manawa Dharmasastra, II. 12).






                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   15
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30