Page 51 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 51
D. Hubungan Hukum Hindu dengan Budaya, Adat-
Istiadat, dan Kearifan Daerah Setempat.
Perenungan.
”Ye tu dharmasùyante
bhuddhimohànwita janàh,
apathà gacchatàm tesàm-
anuyàtàpi pidyate”.
Mwang ikang wwang nindà ring dharmaprawrtti, dening punggungya, jenek ta
ya ring adharmaprawrtti, ikang manùtnùt iriya tuwi, niyata pamangguhanya
lara.
Terjemahan:
Lagi pula orang yang merendahkan perbuatan dharma, karena angkuhnya,
serta tetap melakukan perbuatan yang bertentangan dengan dharma dan juga
yang mengikutinya, niscaya akan mendapatkan penderitaan, (Sarasamuçcaya,
47).
Agama Hindu disebut-sebut sebagai agama yang tertua di dunia,
bagaimana hubungan hukum Hindu dengan budaya, adat-istiadat, dan
kearifan daerah setempat di Indonesia? Diskusikanlah!
Hukum Hindu adalah hukum agama dalam arti yang sebenar-benarnya.
Sebagai hukum agama, hukum Hindu dapat disejajarkan atau disamakan
dengan hukum yang lainnya yang berlaku di wilayah tertentu dimana umat
sedharma berada, dalam arti yang sebenar-benarnya. Sebagai hukum agama,
hukum Hindu disamakan pengertiannya dengan dharma yang bersumber pada
Rta. Agama merupakan norma atau kaidah-kaidah moral yang bersumber
langsung dari wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Dari sini tampak ada usaha untuk
mengkaitkan nilai-nilai agama dengan praktek kehidupan, misalnya nilai
agama itu telah ditranformasikan kedalan norma-norma sosial yang mengatur
kehidupan manusia di dalam masyarakat.
Hubungan yang demikian tidak terlalu sulit mencari, karena agama Hindu
memperlihatkan gejala yang multi-komplek sebagai pandangan hidup yang
menyeluruh dan terpadu. John L. Esposito ketika memberi kata pendahuluan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 41