Page 87 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 87

Manusia pada zaman Brahmana dipandang sebagai mahkluk yang paling
                  utama di Bumi, yang terdiri dari dua bagian, yaitu ”nama” dan ”rupa”. Yang
                  dimaksud dengan ”Nama”     adalah unsur-unsur rohani  yang menentukan
                  proses hidup, terdiri dari; citta, budhi, ahamkara, manas, indriya-indriya,
                  dan atman. Diantara semua unsur-unsur rohani ini atman dipandang paling
                  menentukan hidup manusia di dunia ini.
                  Sedangkan yang dimaksud dengan ”Rupa” adalah bagian yang bersifat fisik,
                  yaitu daging, tulang, sumsum, rambut kulit dan sebagainya. Jika seorang
                  meninggal dunia, maka unsur-unsur rohani itu meninggalkan unsur-unsur
                  fisik, dan kemudian unsur-unsur fisik itu kembali ke asalnya, yaitu alam
                  Panca  Maha  Bhuta. Mengenai   hubungan manusia   dengan alam   semesta
                  pada zaman brahmana dinyatakan sebagai sesuatu yang bersifat pararel atau
                  sejajar, dengan demikian terjadi hubungan yang harmonis dalam kehidupan
                  ini. Dalam  kenyataan hidup ini  dikemukakan dengan beberapa     contoh
                  sebagai berikut; wajah disamakan dengan bumi, suara disamakan dengan
                  aapi, mata disamakan dengan matahari, telinga disamakan dengan penjuru
                  alam, nafas disamakan dengan bulan. Sebagai asas alam disamakan dengan
                  angin, dan akal disamakan dengan bulan. Alam semesta dipandang sebagai
                  Brahman/Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan yang dipandang sebagai asas
                  manusia adalah Atman. Kedua azas yang ada pada zaman Brahmana ini,
                  kemudian disatukan pada zaman Upanisad.
                  Kehidupan alam akhirat pada zaman Brahmana dikatakan ada dua macam,
                  yaitu alam nenek moyang atau alam pitara dan alam para dewa yang disebut
                  dengan surga. Bagi   mereka  yang berbuat  baik dan melakukan yadnya
                  sesuai dengan kitab suci setelah mereka meninggal dunia mencapai surga.
                  Sedangkan mereka yang perbuatan baik dan perbuatan buruknya seimbang
                  dilahirkan kembali  ke  dunia  ini. Kelahiran kembali  ke  dunia  sebagai
                  manusia  dipandang sebagai   suatu anugrah dari  Brahman. Sehubungan
                  dengan itu, maka  nasib manusia  di  dunia  sangat  dipengaruhi  oleh karma
                  wasana masing-masing.

                  Demikianlah ajaran keyakinan mengenai adanya Brahman, atman, karma,
                  punarbhawa, dan moksa, sesungguhnya telah ada pada zaman Brahmana
                  dan kemudian mendapat     penyempurnaan pada   zaman berikutnya, yaitu
                  pada zaman Upanisad.

               3.  Zaman Upanisad.
                  Sejalan berkembangnya    zaman, agama    Hindu pun terus    berkembang
                  seiring dengan kemajuan zaman yang dilaluinya. Pada     zaman upanisad
                  perkembangan agama    kita  dimulai  dari  daratan tinggi  Dekan di  lembah





                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   77
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92