Page 32 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 32

Lahirnya Monster



               “Kamu  kenapa  terlihat  stress,  Reyn?”  tanya  Arya
               kepadaku.

               “Tidak  mengapa,  bosan  aja,  tugas  kampus  belum  lagi
               tekanan  orang  rumah,”  jawabku  sambil  menenggak
               segelas bir di meja di hadapanku.

               “Sudah, lupakan saja dulu, bro. Minum dulu lah, ini kan
               Jum’at malam, everybody goes drunk!” kata Arya sambil
               menepuk pundakku.

               Kerlap-kerlip  lampu  disko  di  bar  ini  terlihat  harmonis;
               biru,  merah,  jingga,  ungu.  Lagu-lagu  yang  diputarkan
               oleh DJ di panggung utama di tengah dikerumuni oleh
               goyang jingkrak pria dan wanita dari berbagai usia dan
               berbagai  warna  kulit.  Tatapanku  beralih  pada  seorang
               pria berambut kuning, tinggi semampai dengan anting di
               telinga kanannya, mengenakan kaos singlet yang melekat
               ketat di badannya yang kekar dan tegap, ia dikelilingi oleh
               beberapa  perempuan  yang  mengaguminya,  mencoba
               menarik perhatiannya.

               “Kamu  suka  yang  seperti  itu,  ya?”  pertanyaan  Arya
               mengejutkanku.

               Aku diam saja, pura-pura sibuk dengan gelas birku dan
               menenggaknya sampai habis.



                                                                    29
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37