Page 36 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 36

Karena malu, aku bergegas mengenakan pakaianku dan
               meninggalkan     apartemen     itu,   tanpa    menegur
               pemiliknya, entah siapa.

               Sesuatu telah terjadi. Aku berjalan di antara kerumunan
               pejalan kaki yang sibuk mengejar aktifitas mereka di pagi
               hari. Aku memastikan bahwa tidak ada satupun barangku
               yang tertinggal di apartemen tadi. Di saku celanaku ada
               sesuatu.  Aku  mengeluarkannya.  Botol  kecil  berisikan
               cairan bening.

               Aku ingat sekarang, Arya yang semalam memberikannya
               kepadaku. Ternyata seperti ini. Mudah sekali, mengingat
               setiap pria yang menghabiskan Jum’at malam mereka di
               Manchester  pasti  tidak  akan  melewatkan  tawaran
               alkohol gratis dari orang asing sekalipun. Aku hanya perlu
               bersikap  wajar,  dan  sekali  mereka  lengah,  aku  bisa
               mendapatkan mereka.

               Sekali ini, dalam hidupku, aku merasa berbeda. Ini akan
               menjadi  hal  paling  gila  dan  menyenangkan,  kataku
               dengan penasaran sekaligus antusias di benakku.

               Let’s  do  this,  kataku  dalam  hati,  sambil  tersenyum
               menyeringai memegang botol kecil yang tersimpan aman
               di  saku  celanaku.  Siapa  korban  pertama  kita?  Aku
               melanjutkan  langkahku  sambil  menatap  sekelilingku
               dengan senyum puas, ibarat seorang pemenang. Hari ini
               aku akan menaklukkan dunia.

               *Sebuah intepretasi bebas dari kisah Reynhard Sinaga.

                                                                    33
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41