Page 41 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 41
“Ia menjadi sosok anti mainstream di masanya, mampu
menyajikan cerita dengan karakter seburuk apapun yang
akhirnya bertransformasi menjadi protagonist, happy
ending yang tidak menghakimi manusia dengan segala
pengalaman seksual dan hal-hal liar yang tergambar di
tulisannya. Ia mampu membuat tulisannya
memanusiakan sisi lain dari kehidupan kita,” jawabku.
“Seperti apa yang pernah dikatakan Pramoedya Ananta
Toer, kan? Orang boleh pandai setinggi langit, tapi
selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam
masyarakat dan dari sejarah. Menulis…”
“…adalah bekerja untuk keabadian…” sambungku.
“Kamu tahu kalau tidak setiap tulisan harus berakhir
dengan bentuk yang kamu idealkan, itu hanya akan
mempersempit ruang kreatif dan perspektif kamu, Jer,”
kata Merry tersenyum.
“Artikelku tidak harus menemukan kepastian tentang
Enny Arrow, tetapi menegaskan semangat keberanian
tampil beda dan sosoknya yang misterius justru menjadi
teka-teki penting dalam sejarah sastra di negeri kita,
meski belum terpecahkan hingga hari ini,” kataku penuh
semangat.
Merry tersenyum lebar.
38