Page 59 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 59

“Cukup  tanyakan  dalam  hatimu,  dengan  semua  yang
               kamu yakini, di tempat ini,” jawab pria itu.

               Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti saran konyol
               si pria pemilik toko, memejamkan mataku. Sejenak aku
               mencoba  menemukan  sikap  tenang  ketika  semuanya
               menjadi  gelap,  lalu  aku  iseng  berkata  dalam  hati;
               tunjukkan padaku apa yang ajaib dan bisa kumiliki dari
               tempat ini.

               Semua  terasa  hening,  seolah  aku  sedang  berdiri  di
               sebuah lapangan bola, angin dingin sesekali berhembus
               menyapa tubuhku.

               “Rasanya  ini  tidak  akan  berhasil,  aku…”  kataku  sambil
               membuka mata dan seketika tercengang.

               Sekelilingku  berubah  menjadi  padang  rumput  hijau,
               lengkap  dengan  sebuah  danau  kecil  di  tengahnya,
               terlihat  asri.  Tidak  ada  pepohonan,  hanya  deretan
               rumput  hijau  yang  ketinggiannya  beraneka  ragam,
               sesekali meliuk ditiup angin. Bagaimana mungkin?

               “Kamu masih bisa mendengarku, anak muda?” suara pria
               itu terdengar jelas.

               “I…iya…tapi bagaimana mungkin?” tanyaku keheranan.

               “Ah, maafkan aku, anak muda. Aku lupa memberitahu
               kamu,” kata pria itu.

               “Lupa memberitahu apa, Pak?” tanyaku.


                                                                    56
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64