Page 60 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 60
“Aku berbohong dengan ceritaku tadi. Aku telah berjanji
pada jin penungggu lampu ini untuk mencarikan
tawanannya,” jawabnya.
“Tawanan? Maksud anda?”
“Kamu terkunci di alam lain yang diciptakan jin penunggu
lampu ini,” jawabnya.
“Terkunci? Jangan bercanda, Pak! Saya menyerah deh,
cukup,” kataku dengan nada bercanda.
“Terserah kalau tidak percaya,” jawabnya.
“Tunggu sebentar! Andai saja itu benar, untuk apa bapak
memperkenalkan lampu minyak antik ini?”
“Nanti akan dijawab langsung oleh penghuninya,”
“Siapa, Pak?”
“Tuh di belakang kamu,” jawaban pria itu seketika
membuatku terperanjat dan segera menoleh ke
belakang.
Dalam sekejap lapangan rumput berganti menjadi
dinding dan lantai dari rangkaian batu berbahan keramik.
Kedua tangan dan kakiku terikat pada jalinan rantai yang
menancap di dinding.
“Satu hal lagi. Ah ingatanku payah, selalu teringat di
menit terakhir,” kata pria itu.
“Saya harap semua ini hanya mimpi,” kataku.
57