Page 57 - Matinya Seorang Anak Muda di Negeri Ini & Cerita Pendek Lainnya
P. 57
telah pudar, bercampur warna putih perak, bentuknya
menyerupai teko tetapi lebih ramping, lubang kecil di
bagian atasnya menjadi tempat mengeluarkan sumbu,
dengan ukiran berbentuk aneka tulisan aneh yang
mengelilingi seluruh sisinya. Persis seperti lampu minyak
yang ada di cerita dongeng, yang mungkin saja isinya
adalah jin yang dapat mengabulkan semua permintaan!
“Lampu minyak antik ini adalah salah satu barang yang
paling berharga di sini,” kata pria itu sambil
menyerahkannya ke tanganku.
Rasanya dingin, lalu berangsur-angsur hangat, mungkin
karena menyesuaikan dengan panas tubuhku.
“Lampu minyak ini telah lama membantu para pelanggan
toko ini mengetahui apa keinginan terdalam mereka, apa
barang yang mungkin bermanfaat jika mereka beli di
toko ini,” kata pria itu lagi.
“Apa anda yakin kalau setiap orang yang masuk ke toko
ini pasti selalu memutuskan untuk membeli sesuatu?”
tanyaku keheranan.
“Karena ini toko barang antik, maka tidak lebih dari
sekadar pajangan di museum untuk dilihat-lihat saja?
Mungkin beda kalau di negaramu, anak muda. Di sini,
memiliki barang antik adalah suatu anugerah, pelindung
sekaligus bencana bagi orang lain,” jawabnya.
“Bencana?” tanyaku lagi.
54