Page 145 - test yy
P. 145
138 “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”
Stoner (1996) menjelaskan kepemimpinan sebagai proses
mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
tugas dari anggota kelompok. Berdasarkan pernyataan tersebut,
ada 4 (empat) implikasi penting berkaitan dengan kepemimpinan,
yaitu:
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain;
2. Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak
merata antara pimpinan dan anggota kelompok;
3. Kemampuan menggunakan berbagai bentuk kekuasaan
untuk memengaruhi tingkah laku pengikut dengan berbagai
cara; dan
4. Kepemimpinan yang menggabungkan ketiga aspek dan
mengakui bahwa kepemimpinan adalah mengenai nilai moral
pemimpin dari berbagai peranan dan fungsinya adalah fokus
dari proses kelompok, penerimaan tentang kepribadian
seseorang, seni memengaruhi perilaku, alat untuk
memengaruhi perilaku, suatu tindakan perilaku, persuasi,
relasi yang kuat, sebagai alat pencapaian tujuan, akibat dari
interaksi, dan peranan yang diferensial serta pembuat
struktur.
Selain dipandang sebagai proses, kepemimpinan juga
dipandang sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
memahami, seperti dinyatakan Schein (2010) yang memandang
kepemimpinan sebagai kemampuan untuk melangkah keluar dari
budaya, artinya kepemimpinan adalah seseorang yang selalu
memulai proses perubahan dan lebih adaptif. Pernyataan yang
sama dinyatakan House (1999), yang memandang kepemimpinan
sebagai kemampuan untuk memengaruhi, memotivasi dan
memungkinkan orang lain mau memberikan kontribusi pada
pencapaian tujuan organisasi.
Kartono (2017) mengatakan kepemimpinan berfungsi untuk
memandu. menuntun, membimbing, membangunkan atau
memberi motivasi-motivasi kerja, menjalin jaringan komunikasi
yang baik, memberikan supervisi atau pengawasan yang efisien