Page 342 - test yy
P. 342
BAB 15 : BELAJAR SEPANJANG HAYAT 335
Evaluasi didasarkan pada divisi serta lebih berorientasi pada
upaya mendesak kelulusan serta mengeliminasi kegagalan, jadilah
evaluasi identik dengan beberapa persoalan, sehingga partisipan
belajar terletak dalam posisi selaku subjek persoalan.
Ditegaskan Longworth dan Davies, belajar sepanjang hayat
lagi berupaya mengganti paradigma tes dengan menghasilkan
strategi evaluasi yang lebih fleksibel. Pengakuan serta evaluasi
terhadap hasil tadinya ataupun dikala ini lebih diketahui selaku
Prior Learning Assesment and Recognation (PLAR), ialah suatu proses
yang menolong orang berusia belajar kalau mereka mendapatkan
pembelajaran di luar pengaturan ataupun sistem yang terdapat.
Banyak orang-orang berusia yang mempunyai hasil belajar
setingkat diploma, kecakapan lewat pekerjaan yang bermacam-
macam, serta pengalaman hidup. Evaluasi PLAR dicoba dengan
berbasis pada orang.
Fokus evaluasi ini merupakan pada apa yang orang berusia
tahu serta bisa dicoba. PLAR digunakan buat memperhitungkan
pengetahuan serta keahlian seorang dalam kaitannya dengan
kriteria tertentu. Pendirian yang jelas serta terukur ialah kriteria
kunci bermutu tinggi
Laporan Manitoba University (2003- 2005), menegaskan kalau
Prior Learning Assessmentand Recognition (PLAR) ialah tata cara
yang digunakan buat mengenali, mendokumentasi,
memperhitungkan, serta mengakui kecakapan (skills) serta
pengetahuan (knowledge). PLAR ialah instrumen vital di dalam
mendesak terbentuknya proses belajar secara terus menerus serta
meningkatkan kecakapan seorang supaya lebih mumpuni. Tidak
hanya itu PLAR pula menolong seorang berhak mendapatkan
pengakuan terhadap apa yang mereka ketahui serta jalani baik di
ruang kelas, tempat kerja, serta di warga. Spesial untuk pembelajar
orang berusia yang melaksanakan proses belajar mandiri, bagi
Percy (Percy, 2001).
Model yang dibesarkan wajib merefleksikan pengalaman,
karier Handal, kegiatan sosial di warga, penghargaan serta