Page 411 - test yy
P. 411
404 “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”
1) Model supevisi konvensional (tradisional)
Model supervisi bersifat korektif dan memata-
matai (snoopervision) cenderung untuk mengoreksi
kesalahan orang lain. Jadi perkerjaan seorang supervisor
yang bermaksud hanya untuk mencari kesalahan,
adalah sebuah bentuk kesalahan awal dari
ketidakberhasilan suatu tugas supervisi. Jika ini terjadi,
maka dampaknya adalah : Guru menjadi acuh tak acuh
(masa bodoh), guru jadi suka menantang (agresif).
2) Model Supervisi yang bersifat ilmiah
Model supervisi ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a) Dilaksanakan berencana dan kontinue
b) Sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik
tertentu
c) Menggunakan instrumen pengumpulan data
d) Ada data yang obyektif yang diperoleh dari
keadaan yang riil
3) Model supervisi klinis
Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang
difokuskan pada peningkatan mengajar. Dalam
pengertian yang lain supervisi klinis adalah proses
membantu guru-guru memperkecil kesenjangan antara
tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku
mengajar yang ideal. Jadi intinya adalah bantuan
terpusat pada perbaikan penampilan dan prilaku
menjadi guru.
Adapun ciri-ciri supervisi klinis, bantuan
diberikan bukan bersifat instruktif atau memerintah,
melainkan menciptakan hubungan manusiawi sehingga
guru-guru memiliki rasa aman.
4) Model supervisi artisitik
Mengajar adalah suatu pengetahuan (knowledge),