Page 33 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 33

Awalnya, ia membeli  sepasang  luwak  Bahkan, ada pelanggannya  yang berasal
               dengan harga 1 juta rupiah, dan dibuatkan  dari Korea Selatan.
               penangkaran.
                                                               ”Ada (pesanan dari luar daerah) tapi enggak
               “Sekarang (luwak) ada 24 ekor,” ungkap  banyak, 1-  2 kg. Kalau  datang  di kedai,
               Sulasmi. Luwak akan memakan biji-biji kopi  kadang  Di  sisi lain, usahanya  tak luput
               kemudian diproses dan dicerna, selanjutnya  dari kendala,  misalnya, pasokan  biji kopi
               dikeluarkan bersama kotoran. Sebagian biji  berkualitas  yang minim.  Padahal, luwak
               kopi untuk  pakan luwak itu  berasal dari  hanya mau  memakan  biji kopi  yang segar
               kebun  Sulasmi  sendiri, sisanya dari kebun  dan berwarna merah. Faktor cuaca yang tak
               kopi warga sekitar.                             menentu  akibat krisis iklim menjadi salah
                                                               satu penyebabnya.
               Sulasmi  juga membeli  alat giling kopi
                                                                                 Kontribusi ke lingkungan

                                                                                 Dengan tetap  bertanam
                                                                                 kopi, Sulasmi ikut menjaga
                                                                                 lingkungan.  Di wilayah
                                                                                 konservasi     Wonosalam,
                                                                                 tanaman  kopi  menjadi
                                                                                 salah  satu  penyumbang
                                                                                 penghijauan,         karena
                                                                                 mampu  menyerap air dan
                                                                                 mencegah banjir.

                                                                                 Menurut  Kepala Dinas
                                                                                 Lingkungan           Hidup
                                                                                 Jombang,           Miftahul
                                                                                 Ulum,  kebun kopi turut
                Penangkaran luwak milik Sulasmi. Dari sepasang ketika memulai bisnis, kini berkembang
                menjadi 24 ekor luwak. (Foto: KBR/Muji Lestari)                  mendukung penyelamatan
                                                                                 sumber     mata     air   di
               sederhana. Ia kemudian membuka  kedai,          Wonosalam.
               dengan kopi luwak sebagai sajian utama.
                                                               Ia    mencontohkan        Dusun     Mendiro,
               Usahanya kian berkembang. Sulasmi  kini         Wonosalam, yang  sumber  airnya  kembali
               bisa mempekerjakan lima  tetangganya,           pulih,  setelah ditanami  kembali  beberapa
               yang mayoritas perempuan atau ibu rumah         pohon, termasuk kopi.
               tangga.
                                                               “Dulu di sana (Mendiro) ada 9 mata air. Ada
               Sepanjang tahun, Sulasmi bisa menghasilkan      penggundulan  hutan  sekitar tahun  1990
               70 kg biji kopi  luwak. Harga sekilonya         mengakibatkan sumber mata air berkurang.
               mencapai  Rp1,5  juta.  Artinya,  omset         Kami melakukan penanaman di area sumber
               penjualannya bisa lebih dari Rp100  juta        mata air, alhamdulilah  muncul  lagi 7 mata
               setahun.                                        air,” tutur Ulum

               Kopi luwak Sulasmi digemari wisatawan dari      Sementara  itu,  Direktur Ecoton,  Daru
               berbagai daerah yang mampir ke kedainya.        Setyarini  mewanti-wanti  agar  budidaya



                                        Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim             33
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38