Page 97 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 97
profitabilitas. imbuhnya.
Pengalaman mengenai stereotip gender Bisnis Darina dan Kumala juga telah
tersebar luas, dan hampir semua (96%) membuka jalan lebar bagi banyak
perempuan pengusaha yang tersurvei perempuan di Indonesia. Mereka mengetuk
mengatakan bahwa pernah mengalaminya pintu-pintu tingkat paling dasar untuk
mengenalkan solusi guna ulang dan
secara langsung dalam kehidupan mereka. mengetahui kebutuhan masyarakat.
Ekspresi stereotip gender yang beragam
juga terlihat jelas, salah satu stereotip yang “Aku belajar itu dari ibu-ibu di
paling sering terlaporkan adalah hampir lapangan, kalau aku nggak punya
separuh (49%) responden melaporkan pengalaman aku mengetuk satu-
anggota keluarga atau teman meminta satu rumah, jalan kaki seharian,
mereka untuk lebih fokus pada keluarga. panas-panasan mungkin aku gak
Laporan itu merinci analisis data survei bisa untuk sekarang membahas
online dari 221 perempuan pengusaha advokasi, regulasi, segala
di 42 negara berpenghasilan rendah dan macam. Terus aku jadi tahu dari
menengah yang terkumpul pada bulan Juli mereka kan apa yang mereka
dan Agustus 2021. butuhkan.”
Buka Peluang Bisnis untuk Berikan Penghasilan
Ibu Rumah Tangga Tambahan
Lewat bisnisnya, kini Darina membuka
Peran perempuan dalam mendukung banyak peluang bagi ibu rumah tangga,
revolusi ini sangatlah kuat. Suara dan khususnya bagi mereka yang aktif di
upaya mereka begitu terbukti nyata komunitas bank sampah. Sebanyak 40%
untuk membawa sebuah perubahan bagi mitra Alner berasal dari bank sampah
lingkungan. yang ibu-ibu gerakkan. Ia sangat senang
karena bisnis yang ia kembangkan bersama
Tiza sebagai aktivis lingkungan timnya bisa mendorong ibu rumah tangga
perempuan menyatakan bahwa banyak mendapatkan penghasilan tambahan.
tokoh perempuan di Indonesia yang
menyuarakan pendidikan lingkungan hidup Sebagai ibu rumah tangga yang rela
sebagai fondasi nilai masyarakat sejak menyisihkan waktunya sebagai relawan
dahulu kala. sampah, kini bisa meraup penghasilan
Rp600 ribu hingga Rp700 ribu per bulan.
“Sampai sekarang pun semangat itu belum Tak mudah bagi mereka sebagai perempuan
padam. Banyak gerakan masyarakat yang yang juga harus membagi waktunya untuk
menyuarakan isu pengurangan sampah keluarga sekaligus berkecimpung untuk
dari rumah pun berasal dari para ibu rumah berbisnis dalam bidang persampahan.
tangga. Kami percaya bahwa semangat ini
pun bisa menular pada gerakan guna ulang,
yang memang untuk memulainya bisa Konfigurasi yang Hepi Circle jalankan
hampir sama dengan Alner. Pengecer
dari rumah sampai dengan skala nasional,”
Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim 97