Page 99 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 99
bisa lebih berani untuk ikut masuk dalam tata kelola aspek perencanaan, kebijakan,
bisnis guna ulang ini. evaluasi yang kurang berjalan maksimal.
Pemerintah baik level nasional dan daerah
“Kami harus bekerja ekstra sebagai inovator perlu melakukan perbaikan dari segi tata
dan harus ekstra juga untuk mengakomodasi kelolanya,” ungkap Ghofar.
pelanggan dan bisnis. Pelanggan juga harus Oleh sebab itu, aturan bebas plastik perlu
ada upaya yang ekstra. It’s still very hard, tapi selaras antara masalah, solusi, dan tata
ternyata bisnis kami sudah berjalan 5 tahun, I kelola hingga aturan-aturan sehingga tidak
think it’s a big milestone jadi semangat lagi menambah masalah baru. Sebab, saat ini
untuk lihat apa yang di depan,” ucap Darina. sebagian besar aturan hanya fokus pada
penanganan di hilir.
Perlu Ambisi Kuat untuk Padahal, lanjut Gofar, perlu perbaikan tata
kelola pengurangan di hulu. Tata kelola ini
Tangani Sampah perlu berjalan ambisius dan progresif untuk
mengurangi sampah. Pengelolaan tersebut
harus dengan perencanaan matang,
Secara global, sachet terjual per tahun implementasi terkontrol, pengendalian
kurang lebih sebanyak 855 miliar. Lapisan program, dan anggaran yang memadai.
foil sachet sulit untuk dikelola dan
didaur ulang oleh sistem pengelolaan Perlu Aturan Lintas Sektor
sampah. Alhasil, sachet berakhir di TPA
dan mencemari badan-badan air seperti untuk Terapkan Guna Ulang
sungai hingga pantai. Bahkan, bahan kimia
plastik dalam kemasan sachet dan partikel Tiza mengatakan untuk mendorong sistem
mikroplastik yang terlepas dari sachet juga guna ulang perlu adanya peraturan dari
dapat masuk dan terakumulasi dalam tubuh. lintas kementerian dan lembaga, supaya
bisa mendorong dan memudahkan para
Pemerintah memiliki komitmen penanganan
sampah sebesar 70% pada tahun 2025 dan pelaku usaha untuk beralih ke bisnis yang
pengurangan sampah oleh produsen sebesar menerapkan sistem guna ulang. Selain
30% pada tahun 2030. Tanpa adanya upaya itu, perlu standar kemasan guna ulang,
lebih serius oleh pemerintah, tentu target juga pengadaan fasilitas umum untuk
itu sulit tercapai. Perlu ambisi yang kuat mendorong sistem guna ulang yang efektif
untuk menggapai seluruh komitmen ini. Tata serta tetap terjamin higienitas kemasannya
kelola dan kebijakan juga harus pemerintah dan dapat konsumen akses dengan mudah.
benahi. Saat ini, sudah banyak bisnis yang sudah
Pada kesempatan lain, Pengkampanye menerapkan sistem guna ulang di semua
Polusi dan Urban Wahana Lingkungan kategori bisnis. Mulai dari kuliner, kosmetik,
Hidup Indonesia (Walhi), Abdul Ghofar hingga produk kebersihan rumah tangga.
mengatakan, masalah sampah plastik Tandanya Indonesia ‘siap’ untuk menyambut
sangat erat kaitannya dengan tata kelola normal baru terkait guna ulang.
dari berbagai aspek. “Tentu saja Indonesia terus membutuhkan
banyak dukungan dan peran serta dari
“Masalah sampah plastik berkaitan dengan seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi
Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim 99