Page 98 - ASPPUK_FellowshipJurnalistik
P. 98
atau reseller Hepi Circle juga sangat Bagi Kumala, dalam memasarkan produk
beragam. Kumala menerobos banyak pintu sabun cuci piring ramah lingkungan ini
untuk menjual produknya kepada ibu-ibu memerlukan upaya lebih kuat. Apalagi,
rumah tangga, warung, dan tempat les. Kumala harus bersaing harga pasaran yang
Sehingga, jaringan yang ia tebar itu bisa jauh lebih murah. Tidak mudah juga bagi
lebih luas meskipun produknya juga dijual
secara online. Kumala dalam mendorong adopsi guna
ulang di dalam pola konsumsi masyarakat
“Ada banyak kafe lokal yang emang yang serba praktis ini.
mendekatkan arah berkelanjutan.
Pebisnis store ramah lingkungan seperti Harga pasaran sabun cuci piring umum
guna ulang juga banyak dilakukan sama dengan harga produk Hepi Circle sangatlah
perempuan. Isu sampah ini dekat dengan jauh berbeda. Kumala membandrol isi ulang
belanja dan paling sering belanja itu produk sabun cuci piringnya dengan harga
perempuan. Mereka sering berpikir ‘Kalau eceran terendah Rp 25 ribu untuk ukuran
anak saya ke pantai kotor gimana?’ Jadi 1 liter. Walaupun kualitas produk Hepi
banyak perempuan yang care ke isu ini,” kata
Kumala. Circle lebih premium karena menambahkan
pelembab extra, sehingga bisa untuk pemilik
tangan sensitif, Hepi Circle masih kerap
Belum Terlepas dari bersanding dengan produk reguler yang
Tantangan harganya lebih murah.
Tumpukan sampah di pesisir Muara Gembong Bekasi. Sumber: Dini Jembar Wardani
Perjuangan para perempuan yang bergerak Darina juga menungkapkan tantangan
di bisnis guna ulang ini belum terlepas dari tersebut. Ia merasa dalam menjalankan
tantangan. Darina dan Kumala memiliki bisnisnya ini perlu dukungan regulasi kuat
tantangan yang berbeda. dari pemerintah. Sehingga, para produsen
98 Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim