Page 34 - BUKU GABUNGAN revisi 17.11.24_Neat
P. 34
Fisika Modern Terintegrasi Etnosains
Einstein dalam membuktikan bahwa ruang dan waktu tidaklah mutlak
menggoyahkan fondasi dari pemahaman Newtonian tentang alam semesta,
membuka jalan bagi perkembangan teori relativitas umum yang lebih luas pada
tahun 1915, yang menggambarkan hubungan antara gravitasi dan struktur
ruang-waktu (Jewett, 2010: 225).
2.2.2 Prinsip Relativitas Einstein
Pada bagian sebelumnya, telah diuraikan bahwa kelajuan eter relatif
terhadap bumi tidak mungkin diukur, dan persamaan transformasi kecepatan
galileo gagal menjelaskan kasus yang melibatkan Cahaya. Selanjutnya,
Einstein mengemukakan sebuah teori yang sepenuhnya menyelesaikan
masalah-masalah tersebut dan secara fundamental mengubah pandangan kita
tentang ruang dan waktu. Ia mengembangkan teori khusus relativitasnya
berdasarkan dua postulat:
1. Prinsip relativitas: Hukum fisika harus sama di semua kerangka acuan inersia.
2. ketetapan dari kecepatan cahaya: Kecepatan cahaya dalam ruang hampa
memiliki nilai yang sama, c = 3.00 x 108 m / s, di semua kerangka inersial,
terlepas darikecepatan pengamat atau kecepatan sumber memancarkan
cahaya
Postulat pertama menegaskan bahwa semua hukum fisika, termasuk
mekanika, listrik, magnetisme, optika, termodinamika, dan lain-lain, berlaku
sama di semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan
relatif terhadap satu sama lain. Postulat ini merupakan generalisasi menyeluruh
dari prinsip relativitas Galileo, yang hanya berlaku untuk hukum-hukum
mekanika. Dari perspektif eksperimental, prinsip relativitas Einstein berarti
bahwa hasil eksperimen yang berbeda, seperti pengukuran dan pengamatan
kecepatan cahaya, dilakukan di dalam laboratorium yang diam akan
memberikan hasil yang sama jika dilakukan di dalam laboratorium yang
bergerak dengan kecepatan konstan relatif terhadap yang diam. Oleh karena
28