Page 11 - Sinar Tani Edisi 4018
P. 11

11
                  A gri          w a c ana                                       Edisi 13 - 19 Desember 2023  |  No. 4018 Tahun LIV










                                                                                                             Jangan Sampai
                                                                                                                                                   Oleh:
                                                                                                             Pupuk Langka                        Memed
                                                                                                                                               Gunawan

                                                                                                                    etani tidak hanya bergulat dengan
                                                                                                                    iklim  dan   hama    tanaman    tetapi
                                                                                                                    dengan kekurangan  pupuk  subsidi.
                                                                                                            PSejak          presiden  mempermasalahkan
                                                                                                            dampak subsidi pupuk yang nilainya triliunan itu
                                                                                                            terhadap produksi padi khususnya, pembenahan
                                                                                                            penyaluran pupuk subsidi mengalami berbagai
                                                                                                            penyempurnaan. Yang terakhir adalah I-Pubers
                                                                                                            yang berbasis digital.
                                                                                                               iPubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) merupa-
                                                                                                            kan aplikasi hasil integrasi antara platform
                                                                                                            T-Pubers milik Kementerian Pertanian (Kementan)
                                                                                                            dengan platform Rekan milik PT Pupuk Indonesia
                                                                                                            (Persero). Bagaimana hasilnya?
                                                                                                               Memang kesulitan memperoleh pupuk subsidi
                                                                                                            menjadi isyu umum di kalangan petani. Sulit
                                                                                                            dilacak masalahnya ada di mana. Yang pasti, Ketua
                                                                                                            Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat,
                                                                                                            Otong Wiranta melihat bahwa penyaluran pupuk
                                                                                                            subsidi masih banyak menghadapi kendala di
                                                                                                            lapangan,  baik karena belum  terdaftar, kesulitan
                          Kolaborasi Kementan                                                               menebus pupuk, maupun karena aturan lokal
                                                                                                            yang tidak standar.
                                                                                                               Ketidakcukupan pupuk subsidi untuk satu
                                        dengan Tni                                                          wilayah telah mengakibatkan kebijakan lokal
                                                                                                            membagi rata  jatah  pupuk  bagi  petani  yang
                                                                                                            tentu saja menjadi tidak efektif dalam upaya
                                                                                                            meningkatkan produktivitas.
                                              Oleh: Hendy Fitriandoyo                                          Atas nama petani yang tergabung dengan KTNA
                                                                                                            Otong berharap, petani mendapat kemudahan
                ektor pertanian selain menjadi  penopang   Lapangan (PPL) dalam mengembangkan dan           dalam cara memperoleh pupuk subsidi, misalnya
                perekonomian. Di sisi lain ketahanan pangan   mengolah lahan. Adanya tambahan tenaga        cukup membawa KTP sudah bisa menebus
                menghadapi ancaman di tengah banyaknya     penyuluh dari unsur tentara diharapkan dapat
          Skrisis yang terjadi di berbagai belahan         mendukung upaya swasembada pangan yang           pupuk. Menurutnya, persyaratan mendapatkan
          dunia. Memperkuat ketahanan pangan, itu penting   dicanangkan pemerintah. Penyuluhan adalah       pupuk subsidi petani harus berkelompok juga
          dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai     satu dari lima persolan besar  yang menghambat   merupakan kesulitan tersendiri.
          negara kuat  dalam  menghadapi kemungkinan       kemajuan di bidang pertanian.                       Selain itu, beberapa daerah masih memerlukan
          krisis pangan global. Namun demikian, ketahanan     Empat masalah lainnya adalah sarana irigasi,   jenis pupuk yang dihapus dari daftar subsidi seperti
          pangan bisa diciptakan dengan memiliki lahan     benih, pupuk, dan peralatan mesin pertanian.     SP36 atau Fosfat. Petani sebenarnya mengetahui
          untuk mencetak sumber pangan nasional.           Keterlibatan TNI dalam sektor pertanian ini tidak
            Untuk memperkuat sektor pertanian, dukungan    akan  mengganggu  tugas  utama  dalam menjaga    pupuk apa yang mereka perlukan. Karena jenis
          dari berbagai pihak diperlukan. Salah satunya, dari   pertahanan negara. Hal ini, karena dalam sektor   tanaman dan kondisi tanah tertentu memerlukan
          Tentara Nasional  Indonesia (TNI). Terlebih saat   pertahanan  mencakup  dua  sisi,  yakni  kekuatan   pemupukan dan dosis hara yang berbeda.
          negara-negara di dunia dalam keadaan siaga satu   persenjataan dan kekuatan sosial. Undang-          IPubers adalah aplikasi berbasis digital untuk
          yang mana gejolak politik dan dinamika krisis    Undang mengatur ada operasi militer perang dan   memantau distribusi pupuk bersubsidi yang
          lainnya berdampak besar terhadap kondisi pangan   non-perang, maka kesatuan masyarakat dengan
          global.                                          TNI tidak bisa dipisahkan yang diibaratkan jika   telah berhasil dikembangkan di beberapa daerah.
            Hal ini, selain sudah memiliki program jangka   rakyat  adalah raga, maka TNI  adalah jiwa dari   Kemudahan dibangun dalam menebus pupuk
          panjang berupa peta jalan pertanian masa depan,   badan tersebut.                                 dan data di masing-masing kios dapat terpantau
          maka akan terus berkomitmen untuk melanjutkan       Dalam meningkatkan hasil produksi pertanian   secara elektronik. Namun kendala utama masih hal
          capaian tersebut. Indonesia butuh waktu tiga     tersebut, semua jajaran TNI akan selalu bersinergi   yang sama. Validitas data, informasi masih belum
          tahun untuk bisa kembali swasembada beras.       dengan berkoordinator bersama-sama dengan        terbenahi karena hanya copy-paste dari data lama.
            Indonesia pernah 3 kali swasembada, berkat     Balai Penyuluh Pertanian  (BPP) yang  ada pada
          campur tangan Tentara Nasional Indonesia         masing-masing wilayah dalam mendampingi          Belum lagi jaringan internet yang belum memadai
          (TNI), yakni swasembada di 2017, 2019, dan 2020.   petani. Seperti yang kita ketahui, bahwa daerah   di pedesaan dan kemampuan petani untuk akses
          Karena itu, kedepannya Kementerian Pertanian     memiliki tipologi lahan yang berbeda-beda,       ke jaringan internet masih rendah. Semua ini
          (Kementan) dengan TNI telah sepakat untuk        misalnya daerah pegunungan kekurangan air        masih dihadapi oleh I-Pubers sehingga sistem ini
          bekerja  sama   meningkatkan    produksi  dan    sehingga TNI mendorongnya untuk dibuatkan        belum bisa berlari sesuai harapan.
          produktivitas pertanian Indonesia akibat adanya   irigasi  dengan  berkoordinasi  juga  dengan       Masih   banyak   petani  belum    mengerti
          El Nino yang masuk pada kategori Gorila El Nino,   Kementerian PUPR.
          yakni musim kemarau ekstrim.                        Dalam upaya mengamankan produksi gabah/       sepenuhnya tentang mekanisme mendapatkan
            Kesepakatan ini merupakan lanjutan dari        beras nasional serta antisipasi dan respon cepat   pupuk melalui IPubers, apalagi dengan adanya
          kesepakatan  Kementan  dan  TNI  yang  pernah    untuk menghadapi kondisi iklim ekstrim, seluruh   perubahan tradisi dari konvensional ke elektronik,
          diresmikan pada Maret 2011 lalu. Kolaborasi antar   jajaran TNI akan mengerahkan peralatan dan    dan dari manual ke online.
          kedua  institusi ini pernah  membuahkan  hasil,   personil dalam memberikan dukungan kepada          Karena hanya 60 persen petani berkelompok,
          tidak hanya swasembada beras, namun juga         para  petani  untuk  pengendalian  Organisme
          swasembada jagung bahkan ekspor, bawang          Pengganggu Tumbuhan, penanganan bencana          maka IPubers telah memberi kemudahan kepada
          merah juga ekspor sampai saat ini.               banjir, dan pengolahan pada lahan pertanian padi.   individual petani untuk mengambil pupuk cukup
            Adanya kerja sama antara Kementan dengan       Selain ditunjang dengan sarana dan prasarana     dengan menggunakan bukti KTP seperti yang
          TNI, swasembada pangan Indonesia bisa segera     yang baik, maka adanya pendampingan tersebut     diharapkan oleh semua petani.
          tercapai. Pasalnya, kerja sama dengan TNI tidak   dapat memacu peningkatan hasil produksi            Gerak cepat yang dilakukan Menteri Pertanian
          hanya peningkatan produksi pada lahan baku       pertanian.                                       untuk mengubah Permentan sehingga petani
          sawah 7,4 juta ha, tapi juga mengoptimalkan         Kolaborasi ini akan mampu mewujudkan
          lahan tidur, utamanya lahan rawa mineral yang    swasembada pangan, dan mimpi itu bisa terwujud.     bisa tebus pupuk hanya dengan KTP merupakan
          potensinya untuk dijadikan lahan pertanian seluas   Dengan  target  menekan  impor,   kemudian    langkah strategis. Disambut senada oleh Direktur
          10 juta ha. Sehingga ke  depannya  bersama TNI,   tahun  berikutnya,  maksimal   tahun   ketiga   Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali
          Kementan bisa mengerjakan lahan rawa, termasuk   sudah mengembalikan keadaan impor menjadi        Jamil, yang memastikan terpenuhinya penyediaan
          Food Estate di Kalimantan Tengah.                swasembada.                                      pupuk bersubsidi di tiap-tiap daerah sudah sesuai
            TNI secara aktif kembali melibatkan Bintara      *Penulis adalah Fungsional Perencana Madya
          Pembina Desa atau Babinsa di bidang pertanian          Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian    dengan usulan yang masuk dalam e-alokasi.
          untuk dapat membantu  Penyuluh Pertanian                                                             Semoga berlangsung sesuai rencana.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16