Page 21 - Emodul Ayu Ningsih OK 23 juni 2025
P. 21
Reaksi pertama menunjukkan bahwa Al(OH)3 bertindak sebagai
basa, sedangkan reaksi kedua menunjukkan bahwa Al(OH)3 yang
bertindak sebagai asam. Kedua sifat ini dapat muncul tergantung
pada kondisi yang berbeda.
2. Asam Basa Brønsted-Lowry
Definisi Arrhenius terbatas untuk larutan dengan pelarut air.
Definisi yang lebih luas diusulkan oleh ahli kimia Denmark bernama
Johannes Brønsted dan Thomas Lowry pada tahun 1932. Menurut
konsep ini, asam adalah donor proton (H ), sedangkan basa adalah
+
akseptor proton (H ). Konsep Brønsted-Lowry tidak memerlukan
+
larutan asam dan basa dalam air. Meskipun demikian, konsep asam
basa Arrhenius tidak bertentangan dengan konsep asam basa
Brønsted-Lowry. Perhatikan contoh reaksi berikut ini.
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH (aq) + OH (aq)
+
–
Ditinjau dari konsep Brønsted-Lowry, NH3 bertindak sebagai
basa karena NH3 menerima proton dari H2O sehingga membentuk
ion NH4 , sedangkan H2O sebagai pendonor proton akan bertindak
+
sebagai asam seperti terlihat di bawah ini.
NH3 (aq) + H2 O(l) ⇌ OH–(aq) + NH4 +(aq)
Spesi-spesi (molekul atau ion) yang memiliki selisih satu proton
disebut sebagai pasangan asam basa terkonjugasi. Dari reaksi di
atas, NH3 dan NH4 adalah pasangan asam basa terkonjugasi karena
+
molekul NH3 memiliki selisih satu proton daripada NH4 . Selain itu,
+
molekul H2O memiliki selisih satu proton dengan OH sehingga
–
keduanya juga disebut pasangan asam basa terkonjugasi. Perhatikan
bahwa spesi yang bersifat asam dari pasangan tersebut selalu
memiliki satu H lebih banyak daripada basanya.
+
20