Page 26 - Emodul Ayu Ningsih OK 23 juni 2025
P. 26
2. pH asam dan basa
Dalam menentukan asam atau basa, di awal bab ini kalian sudah
mengingat mengenai pH. Untuk memahami konsep pH secara utuh,
kita perlu mempelajari terlebih dahulu mengenai swaionisasi air.
Pernahkah kalian membayangkan berapa banyak molekul dalam
segelas air? Apabila satu tetes air diasumsikan sama dengan 1/20
ml. Coba kalian hitung dalam setetes air tersebut berapa banyak
molekul air?
Lihat kembali persamaan reaksi swaionisasi air yang telah dituliskan
pada konsep Arrhenius.
H2O(l) + H2O(l) ⇌ H3O (aq) + OH-(aq)
+
atau
H2O(l) ⇌ H (aq) + OH (aq)
-
+
Dari hasil pengukuran pH, Air murni merupakan senyawa yang
bersifat netral. Hal ini disebabkan karena konsentrasi H3O dan OH
+
–
sama. Pada kondisi asam, konsentrasi H3O lebih besar daripada
+
konsentrasi OH , sedangkan pada kondisi basa konsentrasi H3O
+
–
lebih kecil daripada konsentrasi OH .
–
Pada air murni dengan temperatur 25 C, konsentrasi H3O dan
o
+
OH adalah 1 × 10 M. Dengan menggunakan konsep tetapan
–7
–
kesetimbangan, dapat dituliskan persamaan berikut.
Kc = [H3O ][ OH ]
–
+
Pada reaksi swaionisasi air koefisien H3O = OH , maka [H3O ] =
+
+
–
[OH ], sehingga
–
Kc = [H3O ] = [OH ]
– 2
+ 2
Kc = [1 × 10–7]2 = [1 × 10–7]2
Kc = 1 × 10 –14
25