Page 30 - Buku Referensi Employee Engagement
P. 30
mengurangi keinginan untuk meninggalkan perusahaan
secara sukarela. Engagement mempertemukan tenaga kerja
trampil dan berpendidikan, kompetensi dan sikap, yang
dinilai secara sosial agar berperilaku tertentu. Engagement
karyawan berarti menyadari konteks bisnis dan bekerja
dengan rekan-rekan untuk meningkatkan kinerja dalam
MILIK PENERBIT
pekerjaan dan merupakan perilaku positif yang dimiliki
oleh karyawan terhadap organisasi dan nilai-nilainya
GORESAN PENA
(Rusdianti, 2013).
Employee Engagement memberikan akses bagi
manajemen untuk membangun komitmen yang tinggi dan
mengakomodasikan aspek-aspek kepuasan karyawan
terhadap perusahaan secara lebih baik. Hal tersebut menjadi
faktor penentu apakah karyawan mau dan mampu untuk
memberikan upaya lebih dalam menyerap point-point
strategis perusahaan dan mengimplementasikannya ke
dalam aktivitas operasional sehari-hari. Hal ini tentunya
memberikan dampak bisnis yang konkrit bagi perusahaan
untuk dapat memberikan nilai tambah pagi pelanggan,
bertahan dan berkembang di dalam perubahan serta
memiliki daya saing yang kompetitif dalam kompetisi
bisnis saat ini dan di masa mendatang.
Saat ini engagement menjadi konsep baru untuk
mulai dipertimbangkan pada saat perusahaan merasakan
bahwa ada sesuatu yang masih belum membuat karyawan
sepenuhnya bisa terlibat dalam pekerjaan dan perusahaan.
Engagement diartikan sebagai keinginan dan kemampuan
karyawan untuk berkontribusi demi keberhasilan
perusahaan. Dengan kata lain, karyawan bersedia
melakukan upaya lebih dalam pekerjaannya, dalam
Konsep Employee Engagement dan Penguatan Motivasi Kerja Karyawan│19