Page 56 - Buku Referensi Employee Engagement
P. 56
untuk berada di buku-buku yang baik dari semua.
Mereka umumnya tidak bisa menjadi pemimpin
yang baik.
Orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan
(n-Pow) dan kebutuhan afiliasi (n-Aff) memiliki
keterkaitan dengan keberhasilan manajerial yang
MILIK PENERBIT
baik. Seorang manajer yang berhasil memiliki n-
Pow tinggi dan n-Aff rendah. Meski demikian,
GORESAN PENA
pegawai yang memiliki n-aff yang kuat yaitu
kebutuhan akan afiliasi dapat merusak objektivitas
seorang manajer, karena kebutuhan mereka untuk
disukai, dan kondisi ini mempengaruhi kemampuan
pengambilan keputusan seorang manajer. Di sisi
lain, n-pow yang kuat atau kebutuhan untuk
kekuasaan akan menghasilkan etos kerja dan
komitmen terhadap organisasi, dan individu dengan
n-Pow tinggi lebih tertarik dengan peran
kepemimpinan dan memiliki kemungkinan untuk
tidak fleksibel pada kebutuhan bawahan. Dan
terkakhir, orang n-ach yang tinggi yaitu motivasi
pada prestasi lebih berfokus pada prestasi atau hasil.
c. Teori Evaluasi Kognitif
Pada akhir tahun 1960-an, muncul pendapat
bahwa pengenalan imbalan ekstrinsik, seperti gaji,
atas upaya kerja yang sebelumnya secara intrinsik
telah dapat memberi keuntungan karena adanya
kesenangan yang dikaitkan dengan isi kerja itu
sendiri, akan cenderung mengurangi keseluruhan
Konsep Employee Engagement dan Penguatan Motivasi Kerja Karyawan│45