Page 58 - Buku Referensi Employee Engagement
P. 58
akan cenderung mengurangi kepuasan internal yang
diterima individu dari mengerjakan tugas tersebut.
Meskipun teori evaluasi kognitif telah
dikukuhkan dengan sejumlah studi, namun teori ini
masih juga mendapat serangan khususnya pada
metodologi yang digunakan dalam studi-studi ini
MILIK PENERBIT
dan pada penafsiran atas temuan-temuan tersebut.
Walaupun diperlukan penelitian lebih lanjut, bukti
GORESAN PENA
memang membuat kita harus menyimpulkan bahwa
saling ketergantungan antara imbalan instrinsik dan
ekstrinsik merupakan gejala yang nyata. Akan
tetapi, dampak pada motivasi karyawan di tempat
kerja, dibandingkan dengan motivasi pada
umumnya, mungkin lebih rendah daripada yang
diduga semula. Pertama, banyak studi yang menguji
teori ini dilakukan pada mahasiswa, bukan
karyawan organisasi yang mendapatkan gaji. Para
peneliti mengamati apa yang terjadi pada perilaku
mahasiswa bila imbalan yang telah dijatahkan
sebelumnya dihentikan. Ini menarik, tetapi tidak
mewakili situasi kerja yang lazim. Dalam dunia
nyata, bila imbalan ekstrinsik dihentikan, biasanya
individu itu tidak lagi merupakan bagian dari
organisasi. Kedua, bukti menyatakan bahwa tingkat
motivasi intrinsik yang sangat tinggi sangat
menolak dampak yang bersifat merusak dari
imbalan ekstrinsik. Bahkan jika pekerjaan secara
inhern menarik, norma yang kuat sekali untuk
pembayaran ekstrinsik masih tetap ada. Pada bagian
ekstrim yang lain, untuk tugas-tugas yang
Konsep Employee Engagement dan Penguatan Motivasi Kerja Karyawan│47