Page 138 - 01 PG Bab 01 Sifat Koligatif.pmd
P. 138
5. Jawaban: c Oleh karena koefisien CO = koefisien H O maka
2 2
Senyawa X merupakan senyawa yang berikatan volume CO = volume H O = 6 liter.
2 2
kovalen nonpolar. Senyawa yang berikatan Volume yang dicari:
kovalen nonpolar mempunyai titik leleh rendah
'* * <* *
dan tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam × volume yang diketahui
'* * <* *
bentuk lelehan maupun larutannya. Sementara
Volume C H yang bereaksi
itu, senyawa Z merupakan senyawa yang 2 4
berikatan ion karena mempunyai titik leleh tinggi = × volume CO = × 6 liter = 3 liter
serta dapat menghantarkan arus listrik dalam 2
bentuk lelehan maupun larutannya. Senyawa Volume O yang bereaksi
2
yang berikatan kovalen polar merupakan
senyawa yang mempunyai titik leleh rendah, tidak = × volume CO 2
dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
= × 6 liter
lelehannya, serta dapat menghantarkan arus
listrik dalam bentuk larutannya. = 9 liter
Kenyataan tersebut sesuai hukum Avogadro yang
6. Jawaban: b
berbunyi, pada temperatur dan tekanan yang sama,
Persamaan reaksi pembuatan gas sebagai berikut.
volume suatu gas sebanding dengan jumlah mol
8CH (g) + 6O (g) → 4C H (g) + 12H O(g)
4 2 2 2 2 gas yang terdapat di dalamnya.
Senyawa pereaksi berupa CH dan O .
4 2 Hukum Gay Lussac menyatakan bahwa jika
CH mempunyai nama metana (alkana).
4 diukur pada tekanan dan temperatur yang sama,
O merupakan oksigen. Senyawa hasil reaksi volume gas yang bereaksi dan volume gas hasil
2
berupa C H dan H O. C H mempunyai nama reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat
2 2 2 2 2
etuna (alkuna). H O merupakan air. Butena dan sederhana. Hukum Boyle menyatakan bahwa
2
mempunyai rumus kimia C H . Metena merupakan volume suatu gas berbanding terbalik dengan
4 8
nama senyawa yang salah karena senyawa alkena tekanan yang diterapkan padanya ketika suhu
konstan. Hukum Dalton menyatakan bahwa jika
yang paling sederhana adalah etena (C H ). Etana
2 4
mempunyai rumus kimia C H . Etena mempunyai dua unsur dapat membentuk lebih dari satu
2 6 senyawa, perbandingan massa dari suatu unsur
rumus kimia C H .
2 4 yang bersenyawa dengan sejumlah tertentu unsur
7. Jawaban: a lain merupakan bilangan yang bulat dan
sederhana. Hukum Lavoisier menyatakan bahwa
mol Mg = = = 0,167 mol massa total suatu zat sesudah reaksi sama
$
dengan massa total zat sebelum reaksi.
mol HCl = volume HCl × M HCl
9. Jawaban: a
Larutan elektrolit kuat dapat menghasilkan banyak
= L × 2 M
gelembung gas dan dapat menyalakan lampu
= 0,02 mol dengan terang saat diuji daya hantar arus listriknya.
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl (aq) + H (g) Larutan elektrolit kuat ditunjukkan oleh larutan
2
2
Mula-mula: 0,167 mol 0,02 mol – – nomor 1) dan 2). Larutan nomor 1) termasuk
Reaksi : 0,01 mol 0,02 mol 0,01 mol 0,01 mol elektrolit kuat karena menghasilkan banyak
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Setimbang: 0,157 mol – 0,01 mol 0,01 mol gelembung gas meskipun lampu menyala redup.
Larutan nomor 3) dan 5) merupakan larutan
mol H yang dihasilkan = 0,01 mol
2 elektrolit lemah. Larutan elektrolit lemah
Volume H yang dihasilkan dalam keadaan
2 menghasilkan sedikit gelembung gas dan
standar = mol H × 22,4 L/mol
2 menyalakan lampu dengan redup atau tidak dapat
= 0,01 mol × 22,4 L/mol
menyalakan lampu saat diuji daya hantar arus
= 0,224 L
listriknya. Larutan nomor 4) merupakan larutan
8. Jawaban: d nonelektrolit. Larutan nonelektrolit tidak
Persamaan reaksi: menghasilkan gelembung gas dan tidak dapat
C H (g) + 3O (g) → 2CO (g) + 2H O(g) menyalakan lampu saat diuji daya hantar arus
2 4 2 2 2
Volume C H = 6 liter listriknya.
2 4
Volume O = 18 liter
2
Volume CO + H O = 12 liter
2 2
Kimia Kelas XII 137