Page 11 - Sinar Tani Edisi 4027
P. 11
Info P PVT P P
Edisi 21 - 27 Februari 2024 | No. 4027 Tahun LIV 11
Biaya Pemeriksaan Substantif
Permohonan PVT
kian Murah
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
(PVTPP) Kementerian Pertanian menurunkan biaya pemeriksaan
substantif permohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT) dan biaya tahunan Hak PVT. Langkah ini sejalan dengan
arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai upaya
pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang murah
dan mudah bagi seluruh pemangku kepentingan.
tanaman tidak mengajukan hak dapat mendorong pertumbuhan
PVT. Diharapkan dengan penerapan ekonomi melalui inovasi perakitan
ak PVT adalah biaya tahunan. “Kami memahami kebijakan ini akan menurunkan varietas unggul baru” katanya.
perlindungan khusus kegundahan para pemohon hak PVT biaya pemeriksaan substantif secara Ke depan, kata Leli, PVT
yang diberikan negara terhadap biaya PVT yang dirasakan signifikan untuk semua kelompok memiliki dampak positif dalam
Hterhadap varietas masih memberatkan, sehingga kami pemohon hak PVT terhitung mulai peningkatan penelitian dan
tanaman yang dihasilkan pemulia melakukan terobosan relaksasi biaya berlaku sejak Februari 2024. “Terobosan pengembangan varietas tanaman,
tanaman. Untuk mendapatkan Hak PVT,” kata Kepala Pusat PVTPP, Leli pengurangan biaya tersebut, dapat serta sebagai ajang promosi
PVT harus memenuhi persyaratan Nuryati dalam acara PVTPP On Talk kami lakukan dengan menempatkan hasil riset pemuliaan tanaman.
baru, unik, seragam dan stabil Series 14, Jumat, (16/2). seluruh Pemeriksa PVT di 3 KPS PVT Selain itu, PVT memberikan
melalui pemeriksaan administratif Leli menambahkan, penurunan milik PVTPP,” katanya. insentif bagi penelitian dan
dan substantif. biaya PVT dengan meng-gol-kan tarif Saat ini pemohon Hak PVT hanya pengembangan (R&D), juga dalam
Sejak operasional PVT, jumlah Rp. 0 untuk iuran tahunan melalui PP akan dikenakan biaya permohonan pemasaran varietas tersebut
hak PVT yang dikeluarkan Tarif No. 28 Tahun 2023 dan Permentan dan penanaman/pemeliharaan kepada masyarakat dan petani.
Kementan sebanyak 709 yang No. 36 Tahun 2023 untuk kalangan WNI sebesar Rp 1,75 juta untuk tanaman “Melalui PVT, para pemulia dapat
55,9% dimiliki swasta/industri benih perseorangan, perguruan tinggi dalam semusim dengan umur dibawah memperoleh pengembalian biaya
dalam negeri, lembaga penelitian/ negeri, dan litbang pemerintah. Selain 6 bulan atau Rp 2,25 juta untuk investasi yang telah dikeluarkan
pemerintah sebanyak 25,7%, swasta itu, Pusat PVT-PP juga menerapkan tanaman semusim dengan umur di dalam proses R&D,” katanya.
luar negeri 8,7%, perseorangan 5,8% biaya Rp 0 (nol) untuk biaya perjalanan atas 6 bulan. Leli menegaskan, Pusat PVTPP
dan perguruan tinggi 3,9%. Dari dinas dari komponen pemeriksaan Leli menyampaikan, sebelumnya akan selalu berkomitmen untuk
jumlah tersebut menunjukkan hak substantif untuk metode pemeriksaan biaya PVT di Indonesia setara memberikan layanan terbaik
PVT didominasi swasta, sedangkan growing test atau official test di Kebun dengan negara-negara lain. Namun kepada pemangku kepentingan
Lembaga penelitian, perseorangan Pemeriksaan Substantif (KPS) Pusat dengan terobosan ini biaya PVT terutama dalam perlindungan
dan perguruan tinggi masih PVTPP. akan jauh lebih murah dibandingkan varietas tanaman. Perlindungan
tergolong rendah. Selama ini menurut Leli, biaya negara lain. Sebagai contoh Jepang Varietas Tanaman telah menjadi
Salah satu faktor rendahnya perjalanan dinas merupakan mencapai Rp 6 juta, Vietnam Rp 5-14 bagian penting dalam sektor
permohonan dari kelompok komponen terbesar sebanyak 70% juta dan Belanda Rp 25 juta. pertanian Indonesia selama lebih
litbang, perseorangan dan dari pemeriksaan substantif. Hal ini “Penurunan biaya ini diharapkan dari dua dekade sejak diundangkan
perguruan tinggi karena tingginya menjadi alasan utama bagi pemulia akan berdampak pada meningkatnya melalui UU No. 29 Tahun 2000.
biaya pemeriksaan substantif dan permohonan Hak PVT yang nantinya Humas Pusat PVTPP
T ANI SU K SES
Redha Taufik Ardias,
Pioneer Teh Artisan Indonesia
di Kancah Internasional
edha Taufik Ardias adalah Petani-petani yang bekerja keras
figur yang menginspirasi terlihat muram, bahkan ada yang
dalam industri teh. Sebagai dengan sedih mengungkapkan
Rpelopor teh artisan, Redha kebingungannya kepada Redha,
telah membawa cita rasa unik dari “Kenapa, Pak? Apakah Anda tega
kebun teh Indonesia ke panggung kepada kami? Tahukah Anda berapa
global. yang kami dapat dari hasil yang Anda
Redha Taufik Ardias, seorang ambil?” ungkapan itu membuat
Redha menyadari betapa minimnya
pengusaha kreatif, adalah Founder imbalan yang diterima oleh para
dan Business Director di Sila Tea petani pemetik teh.
House. Dengan bakatnya dalam
memahami pasar, ia memulai Setelah mengetahui bahwa para
perjalanan dalam dunia pengolahan pemetik teh hanya mendapatkan lebih baik dan lebih menarik, Dalam dua tahun pertama, Sila
teh sejak tahun 2018. Rp 5 perak per kantung teh yang mencerminkan perjalanan yang Tea berhasil mencapai omzet rata-
Memiliki latar belakang dijual, Redha merasa terpanggil segar dalam membangun bisnisnya. rata Rp 75 juta per bulan, dan bahkan
untuk membuat perubahan. Ini
pendidikan dalam Psikologi dari mendorongnya untuk meninggalkan Produk teh Sila memiliki keunikan telah digunakan dalam acara
Universitas Indonesia, Redha pekerjaannya dan memulai bisnis teh dengan campuran tanaman penting seperti ASEAN Summit.
awalnya memulai karirnya sebagai sendiri. herbal seperti melati, jahe, sereh, Redha mencatat, bisnisnya saat ini
konsultan bisnis sebelum tertarik lemon, jeruk, mint, dan kayu manis, tidak hanya tentang keuntungan pribadi,
pada bidang pemasaran dan Dengan kolaborasi bersama menjadikannya sebagai pelopor melainkan juga tentang kolaborasi
branding. Meskipun masih muda, mentor alumni IPB, Iriana Ekasari, dalam ranah teh artisan di Indonesia. dalam bentuk yayasan, menjadi lebih
pada usia 25 tahun, ia sudah mereka merintis usaha teh dari sekadar seorang pengusaha.
menjabat sebagai manajer di berkualitas tinggi yang diberi Dalam perjalanan bisnisnya,
perusahaan teh terkemuka. nama Sila Tea. Meskipun awalnya Redha mendapat dukungan dan Pada tahun 2023, Sila mewakili
Kunjungan Redha ke kebun teh menghadapi tantangan seperti pendampingan dari berbagai Indonesia dalam pameran Thaifex
keterbatasan dalam membayar gaji
sebuah
membuka matanya pada realitas karyawan seperti perusahaan besar. kementerian seperti Kementerian Anuga Asia, terkemuka pameran
internasional
Kementerian
Pertanian,
untuk
yang jauh dari harapannya, seperti Perdagangan, Kementerian produk makanan dan minuman
yang sering ditampilkan dalam Redha tidak patah semangat. Pariwisata, dan Kementerian yang diselenggarakan setiap tahun
film-film. Sebaliknya, suasana yang Toko yang awalnya sederhana di Industri. di Thailand. Nattasya/Gsh
dia temui lebih kelam. rumahnya berkembang menjadi