Page 100 - Kisah Abu Nawas 1001 Malam
P. 100
"Hamba masih kenyang,” kata Abu Nawas sambil melirik
dan berkedip ke arah penjual bubur.
Setelah makan, Baginda diajak ke tempat pohon rindang
yang hawanya sejuk.
"Betul juga katamu, di sini hawanya memang sejuk dan
segar ..... ahhhhh ........ aku kok mengantuk sekali.” kata
Baginda.
"Tunggu Tuanku, jangan tidur dulu....hamba pamit mau
buang ari kecil di semar belukar sana.”
"Baik, pergilah Abu Nawas!"
Baru saja Abu Nawas melangkah pergi, Baginda sudah
tertidur, tapi ia segera terbangun lagi ketika mendengar suara
bentakan keras.
"Hai orang gendut! Cepat bangun ! Atau kau kami
sembelih di tempat ini!" ternyata badui penjual bubur sudah
berada di belakang Baginda dan menghunus pedang di arahkan
ke leher Baginda.
"Apa-apaan ini!" protes Baginda.
"Jangan banyak cakap! Cepat jalan !"
Baginda mengikuti perintah orang badui itu dan akhirnya
dimasukkan ke dalam penjara.
"Mengapa aku di penjara?"
"Besok kau akan kami sembelih, dagingmu kami campur
dengan tepung gandum dan jaduilah bubur haris yang terkenal
lezat. Hahahahaha !"
99
aDef Abu Nawas Sang Penggeli Hati