Page 12 - Sinar Tani Edisi 4113
P. 12

12                         Edisi 3 - 9 Desember 2025  |  No. 4113 Tahun LVI                                                       HUMAS




                     Berbagai Kalangan Apresiasi




               Capaian Swasembada Beras







                                                                                                                        irigasi, distribusi benih unggul,
                                                                                                                        ketersediaan pupuk bersubsidi,
                                                                                                                        hingga percepatan modernisasi
                                                                                                                        alsintan.  “Upaya   swasembada
                                                                                                                        tidak boleh terhambat satu pihak.
                                                                                                                        Ini  menuntut    kerja  bersama
                                                                                                                        pemerintah     pusat,    daerah,
                                                                                                                        lembaga teknis,  BUMN,  pelaku
                                                                                                                        usaha hingga petani,” tegasnya.
                                                                                                                           Sementara itu mantan Menteri
                                                                                                                        Kelautan dan Perikanan, Rokhmin
                                                                                                                        Dahuri     juga   mengapresiasi
                                                                                                                        kinerja Kementerian Pertanian.
                                                                                                                        Anggota Komisi IV DPR RI dari
                                                                                                                        Fraksi PDI Perjuangan menyebut
                                                                                                                        kepemimpinan Amran sebagai
          Siti Hediati Hariyadi                Rokhmin Dahuri                      Ninasapti Triaswati                  excellent dan membawa era baru
                                                                                                                        kebangkitan pertanian Indonesia.
                                                                                                                           “Fakta   di   lapangan,  dari
               Swasembada beras kini tinggal hitungan hari saja. Dengan produksi                                        kunjungan    kerja  dan    reses,
               yang diproyeksikan menembus 34,77 juta ton beras akhir 2025, cukup                                       memang betul bahwa insyaAllah
                                                                                                                        kita mencapai swasembada beras
               untuk memenuhi seluruh kebutuhan 286 juta penduduk. Apalagi stok                                         tahun ini dengan target produksi
               cadangan beras pemerintah pada akhir  tahun diperkirakan mencapai                                        34 sekian juta ton. Padahal
               3,8 juta ton.                                                                                            konsumsi nasional hanya sekitar 31
                                                                                                                        koma something juta ton,” tegas
                                                                                                                        Rokhmin dengan nada optimistis.
                       eputusan    Presiden   petani   Vietnam   atau   Thailand,   berlutut karena Indonesia berkata      Tak hanya produksi, nilai tukar
                       Prabowo     Subianto   melainkan karena mereka panik         ‘cukup’. Stok tertinggi sepanjang   petani  (NTP)  juga  menunjukkan
                       untuk menutup total    kehilangan pasar terbesar di dunia.   sejarah,  harga  terendah  dalam    tren positif yang dinilai sebagai
                       keran  impor   beras   Mereka terpaksa banting harga         satu dekade, dan kita justru berdiri   bukti  keberhasilan  kebijakan
                       sejak  Januari  2025   agar gudang tidak penuh. “Selama      tegak tanpa impor. Ini bukan lagi   perlindungan petani. NTP dari 119
          Kbukanlah               kebijakan   ini yang menikmati keuntungan itu     soal pangan, ini soal kedaulatan.   tahun lalu sekarang naik menjadi
            sementara, melainkan komitmen     adalah importir dan spekulan, bukan   Siapa pun yang meragukan atau       124,3. ”Ini pencapaian yang sangat
            negara    yang   kini   terbukti  rakyat Indonesia,” ujarnya.           mengganggu proses ini, secara       baik,” ujarnya.
            mengguncang     tatanan   pasar      Ninasapti menyoroti ironi yang     sadar atau tidak, sedang berdiri di    Keberhasilan     Kementerian
            beras dunia. Akibat hilangnya     terus berulang setiap kali pemerintah   pihak yang salah sejarah,” tuturnya.  Pertanian  dalam  mengelola
            Indonesia, importir beras terbesar   memperkuat swasembada, selalu                                          anggaran juga mendapat apresiasi
            dunia selama dua dekade terakhir   muncul   narasi   bahwa    daerah       Apresiasi DPR RI                 besar. Realisasi anggaran yang
            dari daftar pembeli, stok beras   terpencil seperti Papua, Maluku, atau    Apresiasi juga datang dari DPR   cepat dan berdampak langsung
            global membengkak  ke rekor       Sabang tidak mungkin mendapat         RI. Ketua Komisi IV DPR RI, Siti    di lapangan dianggap sebagai
            tertinggi sepanjang sejarah.      beras murah tanpa impor. Padahal,     Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto,   bukti manajemen yang efisien
               Menurut    laporan   terbaru   solusi  yang  sedang  pemerintah      memberikan     apresiasi  terbuka   dan tepat. “Realisasi anggaran
            FAO dan USDA per November         jalankan  jauh lebih sistematis dan   atas capaian sektor pertanian yang   bulan  Oktober   mencapai    72
            2025, stok akhir musim 2025/26    permanen.                             dinilai semakin kuat, mulai dari    persen.  insyaAllah  Desember  kita
            diperkirakan   mencapai    185,1     Sebagai contoh anggaran Rp         peningkatan   produksi,   serapan   mencapai 93,8%. Dalam kriteria
            juta ton, naik signifikan dari    189 miliar tahun ini untuk mencetak   anggaran    yang   baik,  sampai    BPK, 93,8 itu adalah prestasi yang
            tahun sebelumnya meski ada        sawah baru dan membangun irigasi      penghargaan internasional dari FAO.  bagus,” puji Rokhmin.
            penyesuaian kecil akibat faktor   yang akan dilipatgandakan pada           “Kami atas nama Komisi IV           Apresiasi   Rokhmin      juga
            cuaca   di  beberapa    wilayah.  2026. Begitu juga penguatan gudang    sampaikan    penghargaan     atas   mencakup dampak langsung dari
            Apalagi di sisi lain, produksi dunia   dan armada Bulog hingga ke pelosok;   Kementan yang sudah mencapai   program­program Kementan yang
            juga meningkat menjadi 556,4      serta skema subsidi energi khusus     indikator  penilaian,   membaik,    dirinya  lihat  sendiri di  lapangan.
            juta ton (basis milled), didorong   untuk transportasi pangan strategis   bahkan dapat  penghargaan  dari   Misalnya,    kualitas   bantuan
            panen besar di India, Thailand, dan   yang sedang digodok.              FAO,” kata Titiek dalam Rapat       benih,  pupuk,   irigasi,  hingga
            Vietnam.                             “Masalah    logistik   memang      Kerja bersama  Kementan, Senin      alsintan yang menurutnya sangat
               Dengan  pasokan  melimpah      ada, tapi itu bukan alasan untuk      (24/11) yang membahas monitoring    membantu petani meningkatkan
            dan permintaan Indonesia dalam    kembali membuka pintu impor           dan evaluasi anggaran 2025 serta    produktivitas.  “Bantuan  benih,
            pasar global menjadi nol, harga   dan menghancurkan harga gabah         rencana program 2026.               pupuk, irigasi yang diperbaiki itu
            ekspor beras dunia langsung       petani Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.     Titiek mengakui, sektor pertanian   mantap sekali. Petani di banyak
            anjlok. Dari rata­rata 620–650    Swasembada bukan berarti setiap       berada dalam tekanan besar akibat   daerah merasakan manfaatnya,”
            dollar AS per ton pada 2024       pulau harus jadi lumbung padi,        perubahan     iklim,  kekeringan,   ujar mantan Menteri KP itu.
            menjadi hanya 375–400 dollar AS   tetapi setiap warga negara berhak     serangan organisme pengganggu          Ia juga menilai penguatan
            per ton saat ini, dan terus turun   mendapatkan beras dengan harga      tanaman, dan pola tanam yang        tekno logi    pertanian     dan
            setiap pekan. “Ini fakta yang     wajar   dari  produksi  bangsanya     mudah     berubah.   Situasi   ini  modernisasi alat mesin pertanian
            tidak pernah disebut oleh para    sendiri,” tuturnya.                   menuntut eksekusi program  yang     sebagai capaian penting yang
            pengkritik  swasembada,”   kata      Ninasapti   pun    menegaskan      cepat, terarah, dan kolaboratif.    sebelumnya sulit dicapai. Dengan
            Pakar Ekonomi dari Universitas    bahwa      Indonesia   merupakan         Arahan    Presiden    Prabowo    bantuan    alsintan  dan  irigasi
            Indonesia, Ninasapti Triaswati.   negara besar yang berhasil mening­    Subianto   mengenai    percepatan   pompa, petani sangat terbantu.
               Ninasapti  Triaswati  menilai,  katkan produksi beras hingga men­    swasembada menurutnya, harus        ”Program­program     itu  sangat
            harga beras impor yang bilang     jadikannya yang terbesar sepanjang    diikuti kerja nyata di lapangan, mulai   terasa di lapangan,” katanya.
            ‘murah’ bukan karena efisiensi    sejarah. “Hari ini dunia beras sedang   dari optimalisasi lahan, pemenuhan                      Kementan
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17