Page 112 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 112
ْ
ُ َ َ َ ُ َّ َ ُ َ َّ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ٌ َ َ َ ُ Keutamaan Menyantuni Anak Yatim
بجرو ، مرحملاو ِةجِلا وذو ِةدعقلا وذ تا ِ لياوتم Dari Abu Hurairah, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
َ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َّ َ َ ُ sallam bersabda,
َ
ْ
نابعشو ىداج يب ىِلذا ضرم ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َّ
ِ
ِ
ِ
ِ
“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah ، ليبس ف ِدِهاجملك يِكاسملاو ، ِةلمرلأا ع ِ عىاسلا
ُ
ْ
menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. َ َّ ُ ْ َ َ َ َ َّ ُ ْ ُ َ َّ َ َ
Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: ليللا موقيو راهلنا موصي يِلذكو ِللها
Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab
suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari “Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang
dan Muslim) miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga
*Para ulama menyatakan bahwa bulan Muharram adalah adalah laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat
bulan yang paling mulia setelah Ramadhan* di malam hari.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 131,
Muslim: 53-Kitab Az Zuhud, hal. 41]
Hasan Al-Bashri mengatakan, Dari Ummu Said binti Murrah Al Fihri, dari ayahnya dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
مارح رهشب اهمتخو مارح رهشب ةنسلا حتتفا للها نإ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ ْ ْ ْ ُ َ َ َ َ
َ
َ
ِهِذه نِم هِذهك وأ يتاهك ، ِةنلجا ف ِميِتليا لفكو انأ
ِ
ِ
ِ
ِ
للها دنع مظعأ ناضمر رهش دعب ةنسلا ف رهش سيلف َّ َ ْ ُ ْ
َ ُ َّ َ
َ
ُ َ ْ
َ ْ ُ
ْ
ْ
ِ
هميرتح ةدش نم مصلأا للها رهش مىسي نكو مرحملا نم ماهبلإا لىي تلا وأ ىطسولا ف نايفس كش-
ِ
ِ ِ
ِ
“Kedudukanku dan orang yang mengasuh anak yatim di surga
Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan seperti kedua jari ini atau bagaikan ini dan ini.” [Salah seorang
menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak perawi Sufyan ragu apakah nabi merapatkan jari tengah dengan
ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih jari telunjuk atau jari telunjuk dengan ibu jari]. (HR. Bukhari
mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini dalam Adabul Mufrod no. 133)
dinamakan Syahrullah Al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena
sangat mulianya bulan ini. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 34) Dari Sahl ibnu Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
bersabda,
Di bulan muharram ini juga disebut sebagai lebaran anak yatim ْ ْ َ َ
َ َ
َ َ
ُ
َ
َ
َّ
ْ َ َ ْ
ْ
َ
َ
َ
َ
yang dijadikan moment di hari Asyura untuk berbagi dengan anak ِهيعبصإب لاقو ” اذكه ةنلجا ف ِميِتليا لِفكو انأ
ِ
yatim. Kita pun sudah tahu keutamaan menyantuni anak yatim dan ِ ِ ِ ْ
َ ْ ُ َ َ َّ َّ
itu berlangsung setiap waktu, bukan dikhususkan moment dalam ىطسولاو ِةبابسلا
setahun sekali. Adapun hadits yang membicarakan lebaran anak
yatim adalah hadits yang bermasalah.
Wahabi Menuduh 206 Santri Menjawab Wahabi Menuduh 207 Santri Menjawab