Page 116 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 116

6.  Mengunjungi saudara seagama (silaturrahim).                                                 19.  TAWAQUFAN MENJELANG
           7.  Menjenguk orang sakit.                                                                                      RAMADHAN
           8.  Memuliakan dan berbakti kepada kedua orang tua.
           9.  Menahan amarah dan emosi.
           10. Memaafkan orang yang berbuat zalim.                                                                    Wahabi Menuduh
           11. Memperbanyak ibadah seperti shalat, doa, dan istighfar.                                 ebentar lagi kita kedatangan tamu dari Allah yang mulia.
           12. Memperbanyak zikir kepada Allah.                                                        Pastinya  kita  sebagai  orang  Islam  sangat  bergembira
           13. Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu di jalan.                               Smenyambutnya.  Namun kita tetap harus memperhatikan
           14. Berjabat tangan dengan orang yang dijumpai.                                       ketentuan-ketentuan syariat tentangnya. Tidak boleh kita melampui
           15. Memperbanyak membaca surat al-Ikhlash, sampai seribu kali.                        batas sehingga melakukan perbuatan yang bertentangan  dengan
               Karena ada atsar yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib                        subtansi Ramadhan dan menciptakan tuntutan-tuntunan baru yang
               r.a.: Barangsiapa membaca  surah al-Ikhlash 1000 kali pada                        tak disyariatkan.
               hari Asyura, maka Allah akan “memandangnya”. Barangsiapa
               “dipandang”  oleh  Allah, maka Dia tidak akan mengazab                            Berikut ini beberapa kekeliruan dan kesalahan dalam menyambut
               selamanya.  (Al-Hafizh  Ibnu  al-Jauzi  al-Hanbali,  al-Majalis,                  bulan  Ramadhan  yang  banyak  tersebar  luas  di  tengah-tengah
               hal. 73-74, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah).                                           masyarakat.

                                    Kesimpulan                                                   1. Mengkhususkan Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan


                   esimpulannya,  tradisi  menyantuni  anak yatim  pada hari                     Tidaklah  tepat keyakinan bahwa menjelang  bulan Ramadhan
                   Asyura memang sudah ada  sejak lama,  dan dilakukan                           adalah  waktu utama  untuk menziarahi  kubur orang tua atau
           Koleh masyarakat umum maupun para ulama. Dari tradisi                                 kerabat  yang dikenal  dengan  “nyadran”.  Kita  boleh  setiap  saat
           tersebut lalu muncul istilah Idul Yatama (hari raya anak yatim).                      melakukan  ziarah kubur agar hati kita  semakin lembut karena
           Namun, yang dimaksud Idul Yatama  bukanlah hari raya seperti                          mengingat  kematian;  dan untuk mendoakan  mereka sewaktu-
           Idul Fitri atau Idul Adha, melainkan momen untuk membahagiakan                        waktu.Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan
           hati anak yatim. Juga waktu yang tepat untuk mengingatkan orang                       ziarah  kubur  pada  waktu  tertentu  seperti  menjelang  Ramadhan
           yang selama ini acuh tak acuh, agar terbuka mata hatinya sehingga                     dan meyakini bahwa waktu tersebut adalah waktu utama untuk
           mau memperhatikan nasib anak-anak yatim. Momen 10 Muharram                            nyadran atau nyekar. Ini sungguh suatu kekeliruan  karena
           tidak pula dimaksudkan bahwa santunan kepada anak yatim hanya                         tidak ada dasar dari ajaran Islam yang mengajarkan  hal ini.
           berlangsung  pada  hari  tersebut,  karena  menyantuni  anak  yatim
           bisa dilakukan kapanpun dan di manapun. Wallahu A’lam.                                Syaikh Ibnu Baz rahimahullah pernah ditanya seputar masalah
                                          18.                                                    ini: “Apakah ziarah kubur pada hari-hari raya halal atau haram?”




                         Wahabi Menuduh  214   Santri Menjawab                                                 Wahabi Menuduh  215   Santri Menjawab
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121