Page 114 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 114
َ َ َ َّ ُ َ ْ َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ
ْ
ُ
لىاعت للها هاطعأ ِمرحملا ءاروشع موي ماص نم اميظعت هيلع حسملا ف نلأ كلذب سأرلا صخو
َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ هذهو هرطال ، ابرجو ل ةبمو هيلع ةقفشو هبحاصل
ءاروشع موي ماص نمو ، كلم ِ فلاآ ِةشع باوث
ٍ
َ ْ ُ َ ّ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ َّ َ ُ ْ َ …. ليزلجا بولثا اذه ضىتقت ميتليا عم اهك
َ
رِمتعمو ٍ جاح ِ فلاآ ِةشع باوث ىِطعأ ِمرحملا نِم
ٍ
َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ “Maksud dari “mengusap” dalam hadits yang kedua adalah
makna hakiki, sebagaimana diterangkan oleh hadits lain, yaitu
ميِتي ِ سأر ع هدي حسم نمو ، ٍ ديهش ِ فلاآ ِةشعو
ٍ
ِ
َ
ً َ َ َ َ ْ َ ّ ُ ُ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ “Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim semata-mata
ُ
ةجرد ٍةرعش لكب ل لىاعت للها عفر ءاروشع موي karena Allah, niscaya Allah memberikan 10 kebaikan pada setiap
ِ
ِ
helai rambut yang diusapnya. Dan barangsiapa berbuat baik
“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, kepada anak yatim, perempuan atau laki-laki, niscaya aku (Nabi
niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala Muhammad) akan bersamanya seperti ini (dua jari tangan); lalu
10.000 pahala syuhada’. Dan baragsiapa mengusap kepala anak Nabi berisyarah dengan dua jarinya”. Penyebutan kata ra’sun
yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya (kepala), karena mengusap kepala berarti menghargai, mengasihi,
pada setiap rambut yang diusapnya“. cinta kasih, dan mengayomi kebutuhannya. Jika semua itu
Sanad hadits ini memang dla’if (lemah), tapi isinya (matan hadits) dilakukan pada anak yatim, maka akan mendapatkan pahala
boleh diamalkan, karena berkaitan dengan kebajikan-kebajikan yang sangat besar….” (al-Fatawa al-Haditsiyyah li-Ibni Hajar al-
(fadla’ilul a’mal). Haitami, 1/43)
Mengenai maksud “mengusap kepala anak yatim” dalam Sedangkan Syeikh Abu Thayyib menyatakan:
hadits di atas, sebagian ulama mengartikannya sebagai makna
hakiki (mengusap kepala dengan tangan), dan sebagian lainnya ةقفشلا نع ةيانك ميتليا سأر حسم: بييطلا لاق
mengartikan sebagai makna kinayah (kiasan). Ibnu Hajar al-
Haitami menyatakan: ةدارلإ ةيفانم ةيانكلا نكت مل املو هليإ ، فطللتاو
امك هتقيقح نىالثا ثيدلا ف حسملا نم دارملاو امهنيب عملجا نكاملإ ةقيقلا
مل ميتي سأر حسم نم) وهو ثيدلا رخآ هنيب “Abu Thayyib berkata: “Mengusap kepala anak yatim adalah
sebuah kinayah tentang kasih sayang dan sikap lemah lembut
هدي اهيلع رمت ةرعش لكب ل نك لله لاإ هحسمي (kepada anak yatim). Makna kinayah ini tidak bertentangan
هدنع ميتي وأ ةميتي لىإ نسحأ نمو تانسح شع dengan makna hakiki, karena keduanya bisa dipadukan”. (Mirqatul
Mafatih, 8/3115)
.(هيعبصأ يب نرقو يتاهك ةنلجا ف وهو انأ تنك
Wahabi Menuduh 210 Santri Menjawab Wahabi Menuduh 211 Santri Menjawab