Page 113 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 113
“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga dua hari ini sejak zaman Jahiliyah.” Rasulallah SAW bersabda:
bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya]. “Sesungguhnya Allah telah menggantikan untukmu dengan dua
(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 135, shahih) Lihat As hari raya yang lebih baik dari padanya, yaitu hari raya Adha dan
Silsilah Ash Shahihah (800): [Bukhari: Kitab Al Adab, 24-Bab hari raya Fitri (HR : Abu Daud : 1134)
Fadhlu Man Ya’ulu Yatiman]
Dari sini dapat dipahami, selain Idul Adha dan Idul Fitri bukanlah
Itulah beberapa hadits yang disebutkan oleh Imam Bukhari dalam hari raya yang sebenarnya, melainkan semacam perayaan.
kitab beliau Adabul Mufrod. Dalam syair-syair Arab, banyak terdapat kata-kata ‘Ied, tetapi
yang dimaksud bukan hari raya melainkan hari kegembiraan.
Idul Yatama (hari raya anak-anak yatim) yang bertepatan dengan Jadi, Istilah Idul Yatama tidak jauh berbeda dengan istilah Hari
tanggal 10 Muharram (Asyura) sebenarnya bukan hari raya Pahlawan, Hari Kemerdekaan, Hari Lingkungan Hidup, Hari Ibu,
sebagaimana hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Istilah Idul Yatama dan sejenisnya. Hanya semacam momen untuk mengingatkan
hanya sebagai ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim. masyarakat agar peduli kepada nasib anak-anak yatim.
Karena pada tanggal tersebut, banyak orang yang memberikan Momen itu tidak pula dimaksudkan bahwa santunan kepada
perhatian dan santunan kepada mereka. anak yatim hanya berlangsung pada tanggal 10 Muharram.
Menyantuni anak yatim bisa dilakukan kapanpun dan di manapun.
Dalam hadits riwayat Abu Dawud ra. dinyatakan bahwa Hari Raya
umat Islam hanya ada dua, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri : Momentum
َّ
َ
َ َ َ ْ َ ُ َّ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ
ملسو ِهيلع للها لىص ِللها لوسر مِدق: لاق سنأ ، نع Momentum 10 Muharram dijadikan sebagai Idul Yatama,
ٍ
ْ
َ َ
َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ berdasarkan anjuran untuk menyantuni anak-anak yatim pada
َ
؟ ناذه ام : لاقف امهيِف ، نوبعلي ناموي مهلو ةنيِدملا hari tersebut. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah
ِ
ِ
ِ
ْ
َ َ َّ َ ْ َ ُ َ َ َّ ُ ُ َ َ ْ َ ْ Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyayangi anak-anak yatim.
َ
لاقف ِةيِلِهالجا ، ف امهيِف بعلن انك: اولاق ناموليا Dan beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10
ِ
ِ
ِ
َ
َّ
َ
ْ ُ َ َ ْ ْ َ ََّ َّ َ َ َ ْ َ ُ َّ َ َّ ُ ُ َ Muharram). Dimana pada tanggal tersebut, Beliau menjamu dan
مكلدبأ دق للها نإ”: ملسو ِهيلع للها لىص ِللها لوسر bersedekah bukan hanya kepada anak yatim, tapi juga keluarganya.
ِ
Dalam kitab Faidul Qadir disebutkan, menjamu anak yatim dan
ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ ً ْ َ َ keluarganya pada tanggal 10 Muharram merupakan sunnah Nabi
“ رطِفلا مويو حضلأا ، موي: امهنِم ايخ امهب
ِ ِ
ِ
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pembuka keberkahan hingga
setahun penuh.
Dari Anas, ia berkata : Rasulallah SAW datang ke Madinah dan
mereka (orang Madinah) menjadikan dua hari raya dimana mereka Kemudian dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil
bergembira. Lalu Rasulullah bertanya : “Apa maksud dua hari Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu
ini?” Mereka menjawab: “Kami biasa bermain (bergembira) pada ‘alaihi wa sallam bersabda:
Wahabi Menuduh 208 Santri Menjawab Wahabi Menuduh 209 Santri Menjawab