Page 160 - modul tekstil mala
P. 160

a. Zat Warna Direk dengan Pengerjaan Iring Formaldehid




                                              Adanya formaldehid pada contoh uji membuktikan adanya



                                           zat  warna  dari  golongan  ini.  Uji  untuk  formaldehid



                                           dilakukan  dengan  memanaskan  contoh  uji  dalam  larutan



                                           asam  sulfat  5%  sampai  mendidih.  Kemudian  larutan




                                           ekstraksi ditambahkan setetes demi setetes ke dalam larutan



                                           karbozol  0,1%  yang  dilarutkan  dalam  asam  sulfat  pekat.



                                           Bila terbentuk endapan biru, maka ini menunjukkan adanya



                                           formaldehid.




                                              Zat warna yang tahan lunturnya jelek terhadap pencucian



                                           biasa  diperbaiki  dengan  pengerjaan  iring  dengan



                                           formaldehid  atau  logam  yang  pada  uji  golongan  I



                                           menunjukkan uji positif, tetapi kelunturannya dalam larutan




                                           ammonia  encer  tidak  cukup  untuk  mencelup  kembali  kain



                                           kapas putih.




                                      b.   Zat Warna Naftol dan Azo yang Tidak Larutan Zat Warna



                                           yang Diazotasi dan Dibangkitkan




                                                       Kedua  golongan  zat  warna  azo  yang  tidak  larut  ini



                                           mempunyai  sifat-sifat  yang  berbeda  tetapi  mempunyai




                                           persamaan yaitu bahwa zat warna yang terdapat pada bahan



                                           tidak  pernah  terdapat  pada  larutan  tercelup,  tetapi  baru



                                           terbentuk setelah berada dalam larutan serat.



                                                 Pada pencelupan dengan zat warna yang didiazotasi dan



                                           dibangkitkan, kain kapas dicelup dahulu dengan zat warna




                                           direk  jenis  tertentu  kemudian  didiazotasi  dan  setelah  itu



                                           dikerjakan  dalam  larutan  pembangkit.  Pada  pencelupan



                                           dengan  zat  warna  naftol,  mula-mula  bahan  dikerjakan




                                           dengan  senyawa  fenolat  yang  mempunyai  daya  tarik



                                           terhadap  kapas  dan  kemudian  dikerjakan  dengan  larutan



                                           garam diazonium yang distabilkan, sehingga zat warna akan



                                           terbentuk di dalam bahan.

























  150                   Zat Warna dan Teknologi




                                          Pencelupan
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165