Page 96 - Bahasa_Indonesia_BG_KLS_IV_Rev
P. 96
Letak Astronomis Indonesia
Indonesia terletak pada 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT.
Letak geograis dan astronomis suatu wilayah memengaruhi curah hujan dan
temperatur udara, yang mana berhubungan erat dengan keanekaragaman hayati yang
ada di sana. Selain itu, letak geograis dan astronomis juga memengaruhi pembagian
waktu di setiap wilayah (Waktu Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur).
Pembahasan letak geograis dan astronomis lebih lanjut, akan dilakukan di kelas
berikutnya (kelas 5 dan 6). Pada bab ini, peserta didik hanya mengenal terlebih
dahulu istilah dan cara membacanya pada peta.
Pembahasan terkait pengaruh letak geograis dan astronomis terhadap cuaca,
iklim, dan keanekaragaman hayati juga akan terjadi pada bab-bab berikutnya.
Ragam
6. Ragam Ciri Bentang Alam Alami di Indonesia Kenampakan
Alam
Pindai kode bar berikut untuk membaca penjelasan ragam
alami.
https://buku.kemdikbud.
go.id/s/ipas4hh
7. Pembentukan Bentang Alam
Bentang alam dapat terbentuk secara alami melalui angin, air, gletser, gerakan
ger
atau erosi, lalu gerakan-gerakan pada lempeng bumi dapat menyebabkan terjadinya
gempa bumi, longsor, yang mendorong terbentuknya bentang alam tertentu.
Tidak hanya terbentuk secara alami, bentang alam juga ada yang terbentuk akibat
campur tangan manusia. Beberapa bentang alam buatan, yakni:
a. bendungan, g. jalur pendakian,
b. sawah, h. jembatan,
c. perkebunan, i. jalan raya,
d. saluran irigasi, j. kebun binatang/cagar alam,
e. pelabuhan, k. lapangan udara.
f. kawasan industri,
84 Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD/MI Kelas IV (Edisi Revisi)