Page 84 - Pendidikan Pancasila BG KLS 6
P. 84

Kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai  dasar negara dapat diuraikan sebagai
                        berikut. 1) Sebagai dasar untuk menata sistem kenegaraan yang menjaga kemerdekaan
                        dan kedaulatan. 2) Sebagai dasar untuk penyelanggaraan sistem dan pengaturan
                        aparatur negara yang bersih dan berwibawa sehingga tercapai tujuan berdirinya negara
                        sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alenia ke-4. 3) Sebagai
                        dasar kesepakatan yang menjaga kebinekaan masyarakat yang majemuk untuk persatuan
                        dan kesatuan bangsa dan negara.





                        Asesmen Awal


                     Asesmen awal untuk melihat kesiapan peserta didik dilakukan dengan menggali

                     bekal pengetahuan,  konsep, dan keterampilan peserta didik. Hasil  asesmen
                     akan menentukan peserta didik dapat langsung diberi materi melalui aktivitas
                     atau terlebih dahulu mengulang kegiatan diskusi untuk memperkuat konsep
                     dan keterampilan yang dikuasai.


                         Asesemen dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, “Apa yang
                     kalian pikirkan atau bayangkan bila mendengar kata ‘dasar negara’?”




                        Apersepsi


                     Apersepsi dapat dilakukan, misalnya, dengan membacakan sepenggal kisah
                     tentang Bung Karno menjelang 1 Juni 1945. Dalam sidang Badan Penyelidik

                     Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), Dr. Radjiman Wedyodiningrat,
                     selaku  ketua mengajukan pertanyaan  tentang apa  yang  akan menjadi
                     dasar berdirinya negara Indonesia merdeka. Bung Karno terpanggil untuk

                     mengajukan jawaban. Bung Karno menyampaikan kisahnya yang diutarakan
                     dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1964, yang didokumentasi oleh
                     Ruslan Abdul Gani (1988: 4) berikut ini.


                         Malam sebelum 1 Juni 1945, Saudara-Saudara, saya menekukkan lutut ke
                     hadirat Allah subhanahu wa taala, di kebun Pegangsaan Timur 56, memohon
                     petunjuk daripada Tuhan. Pada saat itu, dengan segala kerendahan budi, saya
                     memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.


                         “Ya, Allah, ya, Rabi, berilah petunjuk kepadaku, apa yang besok pagi akan
                     kukatakan, sebab Engkau mengerti, apa yang ditanyakan padaku oleh Ketua



                     72   Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SD/MI Kelas VI
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89