Page 10 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 10

9







                        melawan hukum (strafbaarfeit / unlawfull). Sebagai perbuatan yang melawan


                        hukum  (wederrectelijkeheid  daad)  harus  dirumuskan  elemen-elemen  atau

                        unsur-unsurnya dalam bentuk undang-undang.


                               Dalam banyak hal, kerap kali perbedaan dalam menentukan batasan,

                        pengertian,  dan  sumber  dapat  mengakibatkan  perbedaan  hasil  yang  pada


                        gilirannya  menimbulkan  tafsir  serta  implikasi  yang  berbeda  pula.  Misalnya,

                        dalam  menentukan,  apakah  suatu  perbuatan  merupakan  tindak  pidana


                        kejahatan perdagangan  orang, atau  tidak.  Dalam  situasi kontras, maka  isu

                        undocumented  migrant  workers,  ataupun  pekerja  pembantu  rumah  tangga


                        (anak), ataupun adopsi, ataupun perbuatan hukum perdata lainnya, seperti

                        perkawinan,  pengangkatan  anak  antar  negara  (intercountry  adoption),

                        apabila ditafsirkan dengan tanpa batasan dan pengertian yang jelas, dapat


                        menjerumuskan kualitas dan kuantitas korban perdagangan orang itu sendiri.

                               Oleh karena itu, pembatasan yang didasarkan atas ketentuan hukum


                        menjadi  penting,  sehingga  menjadi  paradigma  yang  absah  untuk

                        menganalisis  persoalan  perdagangan  orang.  Dengan  demikian,  maka


                        pemberantasan perdagangan orang ini merupakan isu hukum,dan karenanya

                        perlu  di  antisipasi  dengan  jaminan  kepastian  hukum.  Kontrasnya,  batasan


                        atau pengertian yang disahkan oleh hukum tentang terminologi tindak pidana

                        perdagangan  orang,  berkorelasi  langsung  dengan  skala  masalahnya.


                        Artinya,  batasan  perbuatan  pidana  yang  dirumuskan  dalam  norma  hukum,

                        dapat menaikkan atau justru menurunkan jumlah korban, dan bentuk-bentuk

                        perbuatan  yang  terkait  dengan  kejahatan  perdagangan  orang.  Untuk
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15