Page 153 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 153

152







                        1.  Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Nilai-Nilai Sosial


                               Kejahatan  perdagangan  orang  dalam  hukum  pidana  sebagai

                        kejahatan  yang  melanggar  norma  hukum  perundang-undangan.  Rumusan


                        kejahatan tersebut merupakan perbuatan yang melanggar unsur-unsur delik

                        yang dirumuskan dalam Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang


                        (UU  TPPO).  Dalam  Undang-Undang  Nomor  21  Tahun  2007  tentang

                        Pemberantasan  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang  (PTPPO),  khususnya


                        Pasal 2 disebutkan bahwa :

                                  ”  (1)  Perdagangan  orang  adalah  setiap  orang  yang  melakukan
                                  perekrutan,      pengangkutan,        penampungan,         pengiriman,
                                  pemindahan,  atau  penerimaan  seseorang  dengan  ancaman
                                  kekerasan,  penggunaan  kekerasa,  penculikan,  penyekapan,
                                  pemalsua,  penipuan,  penyalahgunaan  kekuasaan  atau  posisi
                                  rentan,  penjeratan  utang  atau  pemberian  bayaran  atau  manfaat
                                  walaupun  memperoleh  persetujuan  dari  orang  yang  memegang
                                  kendali atau orang lain, untuk tujuan pengeksploitasi orang tersebut
                                  di  wilayah  negara  Republik  Indonesia  di  pidana  dengan  penjara
                                  singkat  3  (tiga)  tahun  dan  paling  lama  15  (lima  belas)  tahun  dan
                                  pidana denda paling sedikit Rp. 120.000.000,- ( Seratus Dua Puluh
                                  Juta  Rupiah)  dan  paling  banyak  Rp.  600.000.000,-  (Enam  Ratus
                                  Juta Rupiah).
                                  (2)  jika  perbuatan  sebagaimana  dimaksud  pada  (ayat  1)
                                  mengakibatkan orang tereksploitasi, maka pelaku dipidana dengan
                                  pidana yang sama sebagaimana dimaksud pada (ayat 1).

                               Rumusan  atau  kriminalisasi  perbuatan  tersebut  sebagai  kejahatan


                        perdagangan  orang  telah  secara  tegas  disebutkan  secara  rinci  sebagai

                        kaidah  hukum  yang  secara  normatif  menetapkan  bahwa  segala  perbuatan


                        yang melanggar esensi kehidupan kemanusiaan merupakan kejahatan yang

                        tidak  dapat  diabaikan  sebagai  suatu  kejahatan.  Unsur  esensi  kriminalisasi


                        perbuatan     dimaksud     adalah    adanya     perbuatan     seseorang      yang

                        menyebabkan orang lain terkesploitasi.
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158