Page 150 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 150
149
orang
dilakukan
oleh
kelompok
terorganisir
terhadap
anak
(Sumber : Data Sekunder, 2012).
Berdasarkan tabel 6 tersebut tampak bahwa pengaturan sanksi pidana
bagi pelaku tindak pidana orang telah ditetapkan berdasarkan jenis, sifat dan
motif dan tujuan kejahatan. Bahkan, ancaman pidana juga telah ditetapkan
baik ancaman pidana maksimal yaitu pidana seumur hidup dan ancaman
minimal satu tahun serta denda terbanyak lima milyar dan terendah 600 juta
rupiah. Pidana tambahan tertinggi pencabutan hak tertentu dan pelarangan
menjadi pengurus bandan hukum. Perumusan ancaman pidana tersebut
dalam perspektif kriminologi merupakan streotip perundang-undangan yang
positivistik yang dapat menjadi faktor kriminogen dalam arti tidak dapat
menjadi sarana pemberantasan dan pencegahan tindak pidana perdagangan
orang. Rekonstruksi positif ancaman sanksi pidana maksimal, minimal dan
denda yang merupakan kriminalisasi sanksi terhadap perbuatan kejahatan
melalui ancaman pidana pokok dan tambahan hasil penelitian ini belum dapat
menjadi instrumen control yang mencegah dan menanggulangi kejahatan
perdagangan orang. Dalam kaitan itu, sanksi pidana yang terekonstruksi
dalam hukum pidana belum dapat menjadi dasar penanggulangan kejahatan.
Itu artinya, secara kriminologis dan dalam realitasnya ancaman pidana
maksimal dan minimal masih menjadi pemicu atau tidak dapat menahan laju
intensitas dan kualitas kejahatan perdagangan orang dalam masyarakat