Page 35 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 35
34
37
pegawai publik asing) . Penetapan beberapa perbuatan tersebut
menunjukkan secara jelas beberapa perbuatan yang dapat dilekatkan pada
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagai kejahatan transnational
crime sehingga teori ini dapat menjadi rujukan merekonstruksi konsep Tindak
Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagai bagian dari kejahatan
transnational crime.
3. Kebijakan Pidana (Criminal Policy) dan Aspek Kriminologis Tindak
Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagai Extra Ordinary Crime.
Teori kedua yang dipilih untuk menyelesaikan isu hukum yang
dihadapi dalam tulisan ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan fokus
penelitian ini adalah aspek kebijakan pidana yang menempatkan teori
Sobural (sosial, budaya dan struktrural) dalam kriminologi guna
merekonstruksi teori hukum pidana sebagai upaya peningkatan kualifikasi
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penerapan sanksi pidana
bagi pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dari kejahatan biasa
menjadi kejahatan luar biasa. Tujuan utama Middle Range Theory dalam
proposal penelitian ini adalah untuk menjelaskan lebih rinci aspek-aspek
kriminologis sebagai salah satu cara untuk mengubah kualifikasi kejahatan
perdagangan orang sebagai kejahatan luar biasa. Untuk mencapai tujuan
dimaksud, maka diperlukan landasan teoretik untuk mendukung teori Hak
Asasi Manusia (HAM) (Grand Theory) yang menjadi dasar hukum
kriminalisasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagai kejahatan
extra ordinary crime. Karena masalah kriminalisasi merupakan perumusan
37 www.sigitfahrudin.co.cc/2009/04/) diakses Jumat, tgl. 8 Jan 2010.