Page 30 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 30
29
instrumen contains one of the ten penal characteristics 32 .” Pandangan
tersebut memberikan arah yang jelas apa yang dimaksud dengan kejahatan
internasional. Pengertian umumnya adalah bahwa tindak pidana
internasional adalah setiap tindakan yang ditetapkan di dalam konvensi-
konvensi multilateral dan diikuti oleh sejumlah negara-negara peserta,
sekalipun di dalamnya terkandung salah satu dari kesepuluh karakteristik
33
pidana) . Rumusan tersebut perlu dikemukakan mengingat penulisan ini
menggunakan terminologi bagi pelaku kejahatan tindak pidana perdagangan
orang (selanjutnya disebut Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO))
sebagai extra ordinary crime yang sebagian orang (awam) menyamakan
sebagai kejahatan internasional. Padahal keduanya terdapat perbedaan
yang secara teoretik dan praktik meskipun demikian terdapat beberapa
persamaan. Selanjutnya, menurut Bassiouni sepuluh karakteristik pidana
34
internasional, seperti disebutkan dalam definisi di atas terdiri dari :
(1) Explicit recognition of proscribed conduct as constituting an
international crime or crime under international law (pengakuan secara
eksplisit tindakan-tindakan yang dipandang sebagai kejahatan
berdasarkan hukum internasional) (2) Implicit recognition of the penal
nature of the act by establishing a duty to prohibit, prevent, prosecute,
32
Ibid.
33 ibid
34
Menurut Bassiouni (1986 : 2-3) : “International crimes is any conduct which is
designated as a crime in multilateral convention will a significant number of state parties to it,
provided the instrumen contuins of the ten penal characteristic”. Dalam Statuta Roma tahun
1998 tentang Mahkamah Pidana Internasional, kejahatan yang yang termasuk dalam lingkup
kejahatan Internasional ada 4 yaitu : (1) Genosida (2) Kejahatan kemanusiaan (crimes
against humanity (3) kejahatan perang (war crimes) (4) kejahatan agresi (crimes of
aggression). Kejahatan yang termasuk unsur dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang
(TPPO) adalah kejahatan kemanusiaan karena dalam kejahatan ini terdapa perbuatan-
perbuatan seperti, perkosaan, perbudakan seks, pemaksaan prostitusi, penghamilan paksa,
kekerasan seksual yang cukup berat, dst.