Page 29 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 29
28
ketentuan hukum yang berlaku, terutama teori-teori dan norma hukum yang
bersumber dari konvensi internasional dan hukum nasional. Kriminalisasi
perbuatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagai extra
ordinary crime patut untuk diperjuangkan peningkatan kualifikasi delik secara
normatif melalui instrumen hukum pidana baik secara nasional maupun
internasional melalui kebijakan pidana (policy criminal) sebagaimana
diuraikan pada sub bab berikut.
2. Konsep Extra Ordinary Crime
Salah satu objek hukum pidana internasional adalah tindak pidana
30
internasional atau kejahatan internasional atau international crime .
Meskipun demikian, sampai saat ini belum terdapat satu ketentuan di dalam
hukum internasional, baik perjanjian-perjanjian internasional maupun
kebiasaan internasional yang menetapkan Tindak Pidana Perdagangan
31
Orang (TPPO) sebagai “international crimes” . Tidak adanya kesepakatan
atau perdebatan di kalangan ahli disebabkan pengertian “international
crimes” telah membawa dampak yang lebih luas, tidak hanya sekadar
perubahan substansi hukum, melainkan menyangkut masalah yang dapat
dipertanggungjawabkan pelaku delik bila terjadi “international crimes”
tersebut. Salah satu pendapat yang dapat dirujuk sebagai dasar hukum yaitu
doktrin (ajaran) yang dikemukakan oleh Bassiouni bahwa “international
crimes is any conduct which is designated as a crime in a multilateral
convention will a significant number of state parties to it, provided the
30 http://www.sigitfahrudin.co.cc/2009/04/) diakses Jumat, tgl. 8 Jan 2010
31 Ibid.