Page 24 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 24

23







                        delik  perdagangan  orang  sebagai  kejahatan  biasa  menjadi  kejahatan  luar


                        biasa jika korban dan pelaku delik terbukti memenuhi unsur-unsur normatif

                        dalam  ketentuan  perundang-undangan  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang


                        (TPPO).

                        4.  Perdagangan Perempuan


                               Salah satu wujud kejahatan perdagangan orang adalah perdagangan

                        perempuan. Konsep perdagangan perempuan memuat makna bahwa korban


                        dijadikan  sebagai  objek  perdagangan  terutama  yang  berkaitan  dengan

                        eksploitasi  seksual  yang  meliputi  segala  bentuk  pemanfaatan  organ  tubuh


                        seksual atau organ tubuh lain dari korban untuk mendapatkan keuntungan.

                        Pengertian ini, pada umumnya hanya berkaitan dengan eksploitasi seksual

                        perempuan meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan pada organ dan


                        bukan  organ  laki-laki.  Dalam  kaitan  dengan  peningkatan  kualifikasi  tindak

                        pidana  perdagangan  orang  sebagai  kejahatan  luar  biasa,  maka  unsur


                        eksploitasi  manusia  sebagai  perbuatan  mengeksploitasi  perempuan

                        merupakan perbuatan yang merusak atau melanggar hak-hak asasi manusia


                        yang merupakan harkat dan martabat manusia itu sendiri.

                               Perempuan  sebagai  makhluk  Tuhan  yang  memiliki  hak  yang  sama


                        dengan laki-laki serta tidak ada perbedaan dari keduanya. Sebagai makhluk

                        Tuhan,  perempuan  semestinya  mendapat  penghargaan  sebagaimana


                        layaknya  manusia  lainnya.  Karena  posisinya  sederajat,  maka  siapa  pun

                        orangnya  tidak  dibenarkan  untuk  menjadikannya  sebagai  objek  untuk

                        kepentingan  apa  pun,  termasuk  dirinya  sendiri.  Perbuatan  yang
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29