Page 26 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 26

25







                        Republik  Indonesia  Nomor  3  Tahun    1997  Tentang  Pengadilan  Anak,


                        Undang-Undang  Nomor  12  Tahun  1995  Tentang  Pemasyarakatan  Anak.

                        Dalam  beberapa  ketentuan  perundang-undangan  disebutkan  bahwa  demi


                        kepentingan  anak  perbuatan-perbuatan  yang  terkait  dengan  merendahkan

                        martabat anak merupakan perbuatan yang melawan hukum dan merupakan


                        tindakan yang tidak memberikan hal terbaik bagi anak.

                        B.  Kerangka Teori


                        1.  Konsep  Perdagangan  Orang  (Trafficking)  sebagai  Extra  Ordinary
                           Crime.

                               Dalam memecahkan masalah hukum dalam kaitannya dengan tulisan

                        ilmiah  dalam  ilmu  hukum  diperlukan  beberapa  landasan  teoretik  yang


                        menjadi  dasar  acuan  pemecahan  masalah.  Teori  yang  pertama  diajukan

                        yaitu Grand Theory. Tujuan utama penetapan Grand Theory dalam tulisan


                        ini  erat  kaitannya  dengan  permasalahan  yang  dihadapi.  Oleh  karena  yang

                        dihadapi  berkaitan  dengan  adanya  penghapusan  Tindak  Pidana

                        Perdagangan Orang (TPPO) sebagai extra ordinary crime maka teori yang


                        relevan  adalah  teori  kejahatan  kemanusiaan  (Crime  Against  Humanity),

                        maka  Grand  Theory  yang  dikemukakan  oleh  Hugo  De  Groot  dan  John


                        Locke yang menyatakan bahwa “semua individu dikarunia oleh alam, hak

                        yang  inheren  dengan  atas  kehidupan  dan  kebebasan  dan  harta  yang


                        merupakan milik mereka dan tidak dapat dipindahkan atau dicabut oleh

                                26
                        negara” .  Teori  ini  sangat  relevan  digunakan  mengingat  Tindak  Pidana



                               26 Scoot Davidson, Hak Asasi Manusia, Sejarah, Teori dan Praktek dalam Pergaulan
                        Internasional, PT.Pustaka Utama Graffiti, Jakarta, 1994, h.37.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31