Page 21 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 21

20







                               Berdasarkan  beberapa  rumusan  tersebut  dapat  diketahui  bahwa


                        konsep kejahatan pada dasarnya adalah semua tindakan yang menyimpang

                        dari norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat baik yang diberikan


                        sanksi  oleh  negara  maupun  oleh  masyarakat  menurut  hukum  adat  atau

                        kebiasaan.


                        3.  Perdagangan orang

                               Istilah perdagangan orang adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh


                        seseorang untuk memperdagangkan orang dari satu orang atau organisasi

                        ke  seseorang  atau  organisasi  lain  baik.  Dari  perspektif  hukum  pidana,


                        khususnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan

                        Tindak Pidana Perdagangan Orang Pasal 2 disebutkan bahwa :

                                  ”  (1)  Perdagangan  orang  adalah  setiap  orang  yang  melakukan
                                  perekrutan,      pengangkutan,        penampungan,         pengiriman,
                                  pemindahan,  atau  penerimaan  seseorang  dengan  ancaman
                                  kekerasan,  penggunaan  kekerasan,  penculikan,  penyekapan,
                                  pemalsuan,  penipuan,  penyalahgunaan  kekuasaan  atau  posisi
                                  rentan,  penjeratan  piutang  atau  pemberian  bayaran  atau  manfaat
                                  walaupun  memperoleh  persetujuan  dari  orang  yang  memegang
                                  kendali atau orang lain, untuk tujuan pengeksploitasi orang tersebut
                                  di  wilayah  negara  Republik  Indonesia  di  pidana  dengan  penjara
                                  singkat 3 (tiga) Tahun dan paling lama 15 (lima belas) Tahun dan
                                  pidana denda paling sedikit Rp. 120.000.000,- (Seratus Dua Puluh
                                  Juta  Rupiah)  dan  paling  banyak  Rp.  600.000.000,-  (Enam  Ratus
                                  Juta Rupiah).
                                  (2)  Jika  perbuatan  sebagaimana  dimaksud  pada  (ayat  1)
                                  mengakibatkan orang tereksploitasi, maka pelaku dipidana dengan
                                  pidana yang sama sebagaimana dimaksud pada (ayat 1).

                               Rumusan  delik  dalam  pasal  tersebut  cukup  luas  sehingga  kaidah

                        hukumnya  dikategorikan  sebagai  kaidah  hukum  primer  yang  secara


                        substansial akan memunculkan ragam tafsiran tentang perdagangan orang.

                        Memang  dalam  teori  perumusan  delik  suatu  kejahatan  harus  dirumuskan
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26