Page 45 - S Pelabuhan 15.indd
P. 45

ATLAS  PELABUHAN-PELABUHAN  BERSEJARAH  DI  INDONESIA







            Tinggalan budaya masa lampau dari situs-situs arkeologi di Nusantara itu memberikan

            informasi kepada kita, bahwa sejak sebelum tarikh masehi nenek moyang bangsa
            Indonesia telah mengenal alat transportasi air. Kita mengenal bentuk-bentuk alat
            transportasi air mulai dari yang sangat sederhana (rakit) hingga yang kompleks
            (kapal). Semuanya itu mengalami suatu evolusi teknologi. Pembuatan perahu

            tampaknya sederhana, namun apabila dikaji secara mendalam alat transportasi
            ini cukup rumit. Kemahiran membuat alat transportasi tersebut diturunkan pada
            sukubangsa-sukubangsa maritim di Nusantara.





            3.1. Membangun Perahu


            Berdasarkan hasil penelitian atas situs-situs runtuhan perahu di Indonesia, serta
            memanfaatkan tinggalan sejenis di wilayah sekitarnya, dapat diketahui adanya dua

            tradisi kuno pembangunan perahu Asia Tenggara, yakni perahu berteknologi ikat dan
            pasak.





            3.1.1 Teknik Ikat


            Teknik ikat artinya penggunaan tali (ijuk, arrenga pinnata) untuk menyatukan papan-
            papan badan perahu. Adapun untuk menyatukan badan perahu dengan  gading-
            gading tetap digunakan tali ijuk tetapi “dibantu” oleh tambuko. Teknik sema cam ini

            yang digunakan di Asia Tenggara (dan pada perahu Viking kuno) berbeda dengan
            teknik jahit di Samudera Hindia dimana tali ijuk digunakan untuk menyatukan
            papan-papan badan perahu dengan cara membuat simpul tali yang tidak putus-putus
            sebagaimana halnya orang menjahit.



            Diketahui bahwa hingga saat ini, teknik ikat masih diterapkan sebagai mana dapat
            dilihat di berbagai tempat di Asia Tenggara, yakni Hainan (Vietnam), Filipina dan

            Indonesia. Di Indonesia, pembangunan perahu berteknik ikat dijumpai di Pulau
            Lembata/Lomblen, Nusa Tenggara Timur. Oleh masyarakat di sana, produk yang
            dinamakan peledang itu digunakan untuk  menangkap ikan paus.


            Contoh pemanfaatan teknik ikat dari masa lalu antara lain terlihat di Kuala Pontian,
            Malaysia. Pada situs di pantai timur Pahang itu, ditemukan tiga buah papan, sebuah                  33
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50