Page 67 - S Pelabuhan 15.indd
P. 67
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Pengetahuan tentang angin dan geografi laut tidak
cukup menjamin keselamatan di laut. Dalam sebuah
pelayaran, selain pengetahuan soal arah angin serta
peta laut, diperlukan juga peralatan navigasi lain yang
tidak kalah pentingnya. Peralatan navigasi tersebut
adalah astrolabe, kompas dan sextant. Kompas berfungsi
sebagai alat bantu untuk menentukan arah dan tempat
menurut deklinasi dan inklanasi jarum nya, sedangkan
sextant berfungsi untuk menentukan lokasi menurut
pengukuran tinggi matahari. Instrumen yang kedua
sangat bermanfaat apabila kapal berada di tengah laut
di mana tidak tampak daratan.
Astrolabe yang artinya “permata matematika” adalah
instrumen astronomi yang digunakan oleh astronom Astrolabe dari Persia abad ke-11 Masehi.Terdiri dari piringan logam
(ahli ilmu falak), navigator pada sebuah kapal, dan yang ada pembagian derajatnya dan tergantung pada sebuah cincin
yang menggambarkan zenith.
astrolog (tukang nujum) pada abad ke-11—16.
Instrumen ini ditemukan pada sekitar abad ke-9 Masehi
di daerah Timur Tengah. Bukti tertuanya berasal
dari sekitar tahun 860 dan ditemukan di Bagdad.
Astrolabe banyak digunakan untuk menentukan lokasi
dan mempreduksi posisi matahari, bulan, planet,
dan bintang; serta menentukan waktu lokal dengan
diketahui letak bujur dan letak lintang. Instrumen ini
banyak digunakan oleh pelaut-pelaut Arab/Persia yang
memang dikenal sebagai pelaut tangguh.
Kompas berfungsi sebagai alat bantu untuk menentukan
arah dan tempat menurut deklinasi dan inklanasi jarum-
nya, sedangkan sextant berfungsi untuk menentukan
lokasi menurut pengukuran tinggi matahari. Instrumen
yang kedua sangat bermanfaat apabila kapal berada
di tengah-tengah laut di mana tidak tampak daratan.
Sekstan adalah alat untuk mengukur tinggi dari benda angkasa untuk
Bagaimana dengan instrumen ini? Apakah pelaut-pelaut membantu perhitungan posisi kapal.
Nusantara telah mengenalnya?
55