Page 64 - S Pelabuhan 15.indd
P. 64

Dari jurnal pelayaran tersebut didapat gambaran

                                                              yang lebih baik mengenal kemahiran pelaut-pelaut
                                                              Nusantara dalam mempraktekan kemam puan navigasi
                                                              dalam memperhitungkan lamanya pelayaran dari
                                                              satu tempat ke tempat lain, dan kecakapan mualim

                                                              Nusantara membawa kapal asing ke tempat tujuan.
                                                              Para mualim itu dapat dikatakan mahir karena kapal
                                                              yang dibawanya jelas ukurannya lebih besar, berbeda
                                                              teknologi pembangunannya, serta perlengkapan

                                                              navigasinya jauh lebih maju. Meskipun demikian para
                                                              mualim tersebut tidak mengalami hambatan.


                                                              Penilaian tentang penge tahuan navigasi mualim-
                                                              mualim lokal dalam membawa kapal asing yang sama
                                                              sekali berbeda, tentu saja lain daripada jika harus
            Menaraapi atau mercusuar
            yang dibangun pada suatu                          membawa kapalnya sendiri. Dengan demikian, dapat
            tempat yang menyolok di   dipastikan bahwa dalam penjelajahan pertama di perairan Nusantara pelaut-pelaut
            pantai dermaga, pulau,atau
                                     Portugis banyak mendapat bantuan dari pelaut-pelaut setem pat, sehingga dalam
            daerah berbatu karangyang
            memancarkan isyaratpada   waktu yang relatif singkat orang-orang Portugis telah mempunyai pengetahuan yang
            malam hari untuk membantu   cukup mengenai keadaan angin dan geografi  setempat. Peta-peta dan roteiros (=buku
            navigasi.Foto di atas adalah
                                     panduan laut) tidak hanya didasarkan atas observasi sendiri oleh pelaut Portugis, tetapi
            menaraapi dari Pulau Lengkuas,
            Belitung.                oleh kemam puannya untuk memperoleh keterangan nautika dari pelaut Nusantara.

                                     Dalam ekspedisi Magelhaens tahun 1521, d’Elcano menculik dua perahu pandu laut

                                     setempat untuk mengantarkan kapal-kapalnya dari Filipina ke Tidore. Ketika armada
                                     VOC pimpinan Cornelis de Houtman datang ke Nusantara, selain menggunakan
                                     orang Portugis yang pernah datang ke Nusantara, ia juga memanfaatkan pengetahuan

                                     dan pengalaman mualim-mualim setempat, misalnya dalam pelayar an di Selat Sunda
                                     hingga ke Banten.  Tercatat bahwa kapal-kapal  VOC pertama menerima tawaran
                                     juragan perahu yang ditemui di Selat Sunda untuk mengantarkan mereka ke Banten
                                     dengan sewa 5 real.


                                     Salah satu contoh  roteiros  adalah panduan laut mengenai pantai timur Sumatera,
                                     mulai dari utara hingga selatan. Jalan yang dilalui oleh para pemandu Portugis adalah
                                     sepanjang garis pantai Sumatera yang berlumpur. Mereka mengambil jalan ini untuk

       52                            menghindari karang-karang laut di sepanjang perairan Pulau Bangka. Selain meminta
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69