Page 77 - S Pelabuhan 15.indd
P. 77

ATLAS  PELABUHAN-PELABUHAN  BERSEJARAH  DI  INDONESIA







            3.    Pemasangan papan dasar (terasal). Papan ini masih termasuk bagian dasar dari

                  perahu. Ketebalannya akan berbeda satu dengan lainnya, dan papan-papan
                  yang berada di bawah harus lebih tebal daripada papan yang ada di atasnya.
                  Papan terasal dipasang setelah selesai pemasangan pengepak, pemasangan mula
                  sangkara (papan perta ma) dan papan kanjai. Papan-papan terasal disambung

                  dengan sistem pen dan setiap pen berjarak 15-20 cm.
            4.    Pemasangan Rangka. Pemasangan rangka perahu betujuan untuk mem  perkuat
                  dinding perahu yang terdiri dari balok-balok dan papan kayu di bagian bawah
                  dengan berbagai ukuran. Tahap pemasangan rangka ini dimulai dari bawah

                  dan semakin ke atas semakin tipis. Kegiatan yang penting dalam tahap ini
                  adalah :
                  a.  Kelu, yaitu balok (tulang yang paling bawah) yang berbentuk sebagai
                      pengikat papan terasal.

                  b.  penyambung kelu (gading)
                  c.  saloro (balok rangka di antara kelu, tulang atau penguat pada bagian kiri
                      dan kanan perahu)
                      penyambung saloro
                  d.  lepe (galar, kayu yang merangkai gading-gading)

                  e.  lepe kalang (tempat kalang bertumpu)
                  f.  lepe batang (lepe pada bagian perut perahu)
                  g.  taju (tempat pengikat kawat dan tali-tali perahu), pengikat lunas (depan,

                  h.  belakang dengan papan terasal).
                                                                                          Membangun pinisi di pantai
                                                                                             Bira, Sulawesi Selatan.
            5.    Setelah dilakukan pemasangan rangka perahu
                  dan dinding perahu, selanjutnya dikerjakan
                  bagian belakang perahu. Pada bagian ini pen-
                  ting karena di tempat itu terdapat bagian kemudi

                  yang merupakan ’jantung’ perahu. Setelah bagian
                  belakang selesai, dilanjutkan dengan pengerjaan
                  bagian yang menghubungkan  lamma (papan

                  lemah, dinding perahu bagian atas) dengan lunas
                  depan dan belakang. Lalu dilanjutkan dengan
                  pembuat an anjungan, pembuatan bagian tiang
                  agung dan pembuatan sam bungan-sambungan
                  papan dan mendempulnya
                                                                                                                65
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82