Page 7 - BAB I
P. 7

Rumah Tangga Makin Tua Makin Mesra


                     Sehingga  bahtera rumah  tangganya  berjalan dengan
            sempurna, antara keduanya saling melengkapi, saling memahami dan
            pengertian, segala persoalan  mampu dijalaninya  dengan  baik atas
            bimbingan dan petunjuk-Nya.
                    Selama mengarungi bahtera rumah tangga, Khadijah benar-
            benar mampu  menjadi  sempurna sebagai  wanita sholihah. Kasih
            sayangnya serta kesetiannya, tercurah kepada sang suami. Perjuangan
            terhadap risalah islamiyah, tidak diragukan lagi.
                    Sungguh indah figur Khadijah  ra, beliau wanita yang
            berharta, cantik rupa serta indah budi  pekertinya. Tidak pernah
            sedikitpun merasa lebih, apalagi meremehkan sang suami, walaupun
            ia lebih kaya.
                    Khadijah  lebih  mendahulukan kepentingan suaminya, di
            dalam  membawa  risalah islamiyah, dari  pada kepentingan dirinya
            sendiri. Khadijah itu sosok teladan bagi wanita-wanita yang hidup di
            era modern.
                    Khadijah  rela hidup  sederhana, padahal tergolong  wanita
            kaya raya  yang bisa hidup mewah. Namun, beliau  rela  membekali
            Muhammad SAW setiap kali pergi kegunung Nur (jabal Nur) tempat
            menyepi.  Khadijah ra setia menyelimuti tatkala sang suami merasa
            ketakutan dan kedinginan, sepulang dari menyepi di Jabal Nur.
                    Dengan kelembutanya jari jemarinya, Khadijah menyelimuti
            tubuh sang suami  dengan penuh kasih sayang.  Perhatiannya  begitu
            mengesankan,  kemudian beliau membawa  suaminya  kepamannya
            ”Waraqoh bin Naufal” menanyakan perihal yang terjadi.
                    Pernikahan dengan Khadijah menurukan empat putri dan tiga
            putra, sayang sekali Allah  SWT  hanya menghedaki keturunan dari
            putri terahirnya yaitu “Fatimah al-Zahra”. Keindahan bahtera rumah
            tangga  baginda Rasulullah SAW  dengan  Khadijah  tidak pernah
            terlupakan, walaupun beliau telah berhijrah ke Madinah.
                     Menginggat kesetiaan serta perjuanga Khadijah yang begiu
            besar tanpa pamrih selama mendampingi perjuangan  Rasulullah
            SAW.  Suatu ketika, nama  Khadijah  disebut berulang-ulang oleh
            Muhammad SAW”  Khadijah...Khadijah, kalimat ini yang  muncul
            dari bibir sang Nabi. Sang istri  Aisyah r.a.  terbakar rasa  api
            cemburu, resah dan gelisah menyelimutinya tatkala mendengar nama
            Khadijah disebut-sebut.
                                          7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12