Page 19 - ALJABAR- HESTI
P. 19

4.  a. Rani   : n = 4 (10) + 4 = 44 ubin
                      Joko    : n = 4 (10 + 1) = 4(11) = 44 ubin

                      Wisnu : n = 10 + 10 + 10 + 10 + 4 = 44 ubin
                      Riska : n = 4 (10 + 2) = 4 (12) = 48 ubin

                      Ayu     : n = 2 (10 + 2) + 2 (10) = 24 + 20 = 44 ubin
                                     2
                    b. Luas  =  s = 10 = 100 m 2
                               2
                 5.  Bentuk aljabar Joko, Wisnu dan Ayu, karena bentuk aljabar tersebut
                   menghasilkan nilai yang sama dengan Rani setelah substitusi, yaitu
                   44 ubin.







                   Setelah membahas Eksplorasi 4.2, peserta didik diminta untuk
                   memikirkan lebih jauh metode substitusi yang digunakan untuk
                   mengecek bentuk aljabar yang ekuivalen. Mintalah peserta didik
                   untuk berpikir lebih jauh mengenai kekurangan dari metode
                   substitusi ini dan disertai dengan contohnya. Pada bagian ini
                   peserta didik diharapkan dapat memberikan contoh di mana
                   substitusi nilai yang sama bisa saja mendapatkan nilai yang sama
                   namun kedua bentuk aljabar tidak ekuivalen. Jika peserta didik
                   tidak dapat menemukan contoh ini, maka guru dapat menyiapkan
                   dua bentuk aljabar yang jika disubstitusi suatu nilai maka mereka
                   mempunyai nilai yang sama, namun jika disubstitusi nilai lain,
                   ternyata mereka mempunyai nilai yang berbeda. Salah satu
                   contoh yang mungkin adalah 2 (s + 2) + 2s dan 4 (s + 2) – 2s , kedua
                   bentuk aljabar ini hanya akan memiliki nilai yang sama ketika s = 2.




                    Guru memberikan gambaran bahwa untuk menemukan atau
                 membuktikan bentuk aljabar ekuivalen lebih pasti, peserta didik dapat
                 menggunakan sifat-sifat dan operasi aljabar.
                    Sifat pertama yang dikenalkan adalah sifat distributif. Guru harus
                 memperkenalkan sifat distributif menggunakan variabel. Akan tetapi,
                 jika ada peserta didik yang kesulitan untuk memahami sifat distributif




             158    Buku Panduan Guru Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24