Page 156 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 156
diprioritaskan untuk kepentingan pengembangan usaha yang
menguntungkan. Substansi kerjasama meliputi: a) hak dan kewajiban
dalam kerjasama yang dituangkan dalam naskah perjanjian kerjasama;
b) Naskah perjnajian kerjasama ditandatangani oleh kedua belah pihak
yang melakukan kerjasama; c) perjanjian kerjasama dilakukan untuk
jangka waktu 5 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan; d)
Para pihak diberikan otoritas untuk melakukan evaluasi secara berkala
pertahun, dan/atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
A. Kesimpulan
1. Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang memiliki potensi
cukup besar untuk terjadinya tanah kosong yang dapat
menimbulkan kerugian secara ekonomi, sosial dan lingkungan
hidup serta konflik pertanahan.
2. Semua bidang-bidang hak atas tanah baik yang dasar
penguasaannya sudah ada tanda bukti haknya (sertipikat)
maupun yang penguasaannya berdasarkan Surat/ijin/Keputusan
Pejabat Yang Berwenang dan tidak dipergunakan, dimanfaatkan,
serta diusahakan sebagaimana sifat, tujuan pemberian haknya
dibiarkan kosong dan tidak memberikan manfaat atau kontribusi
bagi kesejahteraan rakyat bertentangan dengan azas-azas bahwa
tanah dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
3. Tanah-tanah yang dibiarkan kosong tersebut, dapat dioptimalkan
pemanfaatan tanahnya untuk memperkuat ketahanan pangan,
maka perlu diberdayakan dengan menerapkan cara kerjasama
dengan pihak ketiga yang di difasilitasi oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten;
4. Kepala setiap orang atau badan hukum wajib menpergunakan,
memanfaatkan tanah serta mengusahakan tanah demi menjaga
kesuburannya, apabila kewajiban memanfaatkan tanah tersebut
dilanggar/tidak diindahkan, maka dapat dilakukan pemberian
peringatan, dan selanjutnya dapat diberlakukan ketentuan
Penertiban dan Pendayagunaan Tanah terlantar (PP Nomor 11
141